Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Capres Mulai Ramai, PDI-P: Apa Sudah Pasti Diajukan ke KPU?

Kompas.com - 03/02/2023, 11:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengaku heran dengan banyaknya deklarasi bakal calon presiden (capres) 2024 yang belakangan tersiarkan ke publik.

Hal ini karena ia tak yakin semua calon yang sudah dideklarasikan itu benar-benar menjadi capres atau lolos pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Deklarasi bakal calon, wah macam-macam begitu yah, pertanyan saya apa ya pasti?" kata Djarot dalam acara "Satu Meja" yang dikutip dari Youtube Kompas TV, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: PKB: Ulama Tak Sabar Berjuang Sosialisasikan Capres-Cawapres Gerindra-PKB

"Pasti itu yang nanti akan diajukan di KPU?" lanjut dia.

Djarot menilai, sejauh ini tidak ada yang pasti terkait pencapresan di Pilpres 2024, termasuk mereka yang sudah dideklarasikan sebagai calon presiden.

Sebab, ia melihat tahapan Pemilu maupun Pilpres 2024 masih panjang dan dinamis.

Di sisi lain, Djarot menduga bisa saja deklarasi itu dilakukan lebih cepat demi kepentingan tertentu.

Baca juga: Hasil Musra Relawan Jokowi di Yogyakarta, Prabowo Capres Paling Dipilih, Mahfud MD Cawapres

"Macam-macam kepentingannya, macam macam. Itulah kalau kita terjebak pada kepentingan-kepentingan sesaat yang pragmatis," ujarnya.

Djarot mengeklaim, PDI-P tidak berpikir untuk sesaat seperti itu.

Kata dia, partai berlambang banteng ini memikirkan kepentingan jangka panjang.

"Kita menginginkan 2045 betul-betul Indonesia itu mampu menjadi Indonesia emas. 100 tahun Indonesia merdeka. Kita visinya ke sana. Bagaimana Trisakti Bung Karno betul-betul bisa diwujudkan," pungkasnya.

Sekadar informasi, sejumlah partai telah mendeklarasikan untuk mengusung tokoh tertentu sebagai capres.

Misalnya, Gerindra mendeklarasikan Ketua Umumnya Prabowo Subianto sebagai capres.

Lalu, PKB mendukung agar Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar dimajukan sebagai capres.

Sementara itu, bakal koalisi perubahan yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Baca juga: Gerindra Nilai Kurang Tepat jika Capres Dikaitkan dengan Presiden: Itu Hak Gabungan Parpol

Adapun PDI-P hingga kini belum berbicara mengenai tokoh capres. Hanya saja, kabar yang mengemuka ada dua kader yang digadang akan dimajukan, yakni Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com