JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa soal pencapresan bukan urusannya, melainkan partai politik (parpol) atau gabungan.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai tidak ada yang salah dari pernyataan Jokowi tersebut.
"Ya memang sebaiknya pencapresan itu seperti yang Pak Jokowi sampaikan. Bahwa itu adalah hak daripada gabungan partai-partai politik yang memenuhi syarat pencapresan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Oleh karena itu, Dasco menilai tidak tepat apabila urusan pencapresan ada yang mengaitkannya dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: Perwakilan Nasdem Tak Hadir Saat PKS Sampaikan Dukungan Anies Capres
Sebab, menurutnya, setiap tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) ditentukan oleh partai politik atau gabungan parpol yang sudah memenuhi persyaratan ambang batas presidential threshold 20 persen.
"Jadi, kalau dikait-kaitkan dengan Pak Presiden misalnya, itu kurang tepat menurut saya," ujar Dasco.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR ini berpandangan bahwa sah-sah saja apabila ada capres yang berharap mendapatkan dukungan atau endorsement dari Presiden Jokowi.
"Namun, itu kan sifatnya tidak mengikat. Lebih kepada sebagai penguat daripada calon presiden yang akan bertarung nanti," kata Dasco.
Baca juga: Agung Laksono Yakin KIB Segera Deklarasi Capres-Cawapres: Golkar Bulat Dukung Airlangga Capres
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menjawab soal kabar yang menyebutkan bahwa dirinya sempat keberatan dengan sikap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Kabar ini mencuat setelah Jokowi bertemu Surya Paloh di istana beberapa waktu lalu.
Namun, hal tersebut dibantah Jokowi. Ia menegaskan soal pencapresan merupakan urusan partai atau gabungan partai.
"Itu urusannya partai. Urusan koalisi, urusan kandidat capres-cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai," ujar Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta Theater, Selasa (31/1/2023).
"Apa urusannya (dengan) Presiden? Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana. Dikit-dikit dengan Istana. Istana pekerjannya banyak," katanya lagi.
Baca juga: Disebut Keberatan Nasdem Usung Anies Jadi Capres, Jokowi: Apa Urusannya Presiden?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.