JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa Indonesia mengutuk serangan teroris di salah satu masjid di Kota Peshawar, Pakistan.
Keterangan tersebut disampaikan melalui akun resmi Twitter Kemlu RI, yang disampaikan oleh Direktur Informasi dan Media Kemlu Hartyo Harkomoyo, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: UPDATE Ledakan di Masjid Pakistan, 61 Orang Tewas, Kebanyakan Polisi
Adapun serangan teroris itu merupakan sebuah bom kuat yang meledak di masjid dan kantor polisi Kota Peshawar pada Senin (30/1/2023).
"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," kata Kemlu dalam cuitannya di akun Twitter @Kemlu_RI, Selasa.
1. Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah.
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) January 31, 2023
Diketahui, ledakan ini menewaskan sedikitnya 61 orang dan 80 korban luka-luka.
Kemlu menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga yang anggotanya menjadi korban kekejaman teroris tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih," kicaunya.
Baca juga: Ledakan Bom di Masjid Peshawar Pakistan, 17 Orang Tewas dan 80 Luka-luka
Sebelumnya diberitakan, bom meledak di masjid tempat sejumlah besar orang berkumpul untuk shalat, kata polisi Sikandar Khan kepada kantor berita Reuters.
“Sebagian bangunan ambruk dan beberapa orang diyakini berada di bawahnya,” tambah Khan, dikutip dari Al Jazeera.
Juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar yaitu Mohammad Asim mengatakan, mereka menerima 90 orang korban luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Laporan Al Jazeera dari Islamabad menerangkan, ledakan bom di Peshawar dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.
“Kami juga mendapatkan detail... pelaku bom bunuh diri itu sendiri sedang duduk di barisan depan shalat berjamaah di dalam masjid,” menurut laporan Kamal Hyder dari kantor berita tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.