JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku memegang surat perjanjian antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Adapun Surat perjanjian itu dibuat jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Kala itu, Anies dan Sandiaga adalah calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung.
“Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra) Fadli Zon, barangnya sekarang ada di saya,” ucap Dasco ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Soal Perjanjian Politik Prabowo-Anies-Sandi, Waketum Gerindra: Itu Enggak Penting
Dasco enggan membeberkan isi perjanjian tersebut. Dia juga tak menjelaskan apakah perjanjian tersebut terkait dengan pemilihan presiden (pilpres), dan masih berlaku hingga saat ini.
“Nanti di kesempatan lain (dijelaskan), ya lihat perkembangan lah nanti. Apakah kita kemudian akan cerita sedikit atau bagaimana,” paparnya.
Namun demikian, ia berpandangan bahwa selama ini, isi perjanjian tak pernah dibuka karena merupakan rahasia internal Partai Gerindra.
“Tetapi isinya apa? Ya kita enggak mau buka karena itu bukan konsumsi publik. Jadi kalau yang mau bertanya-tanya ya boleh, nanti masuk Gerindra dulu tapi,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkit soal sebuah perjanjian politik yang pernah diteken olehnya, Anies, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Surat perjanjian tersebut ditulis tangan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Baca juga: Sandiaga Sebut Rahasia Perjanjian Dirinya-Anies-Prabowo di Tangan Fadli Zon dan Sufmi Dasco
Akan tetapi, Sandiaga Uno enggan membeberkan isinya, dan menyerahkan penjelasan itu pada Fadli dan Dasco.
Sementara itu, wakil Anies di tim kecil untuk Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengaku tak tahu ada perjanjian tersebut.
Ia menjelaskan, Anies hanya punya perjanjian dengan Sandi soal pembiayaan kampanye Pilgub DKI 2017 dan telah dianggap tuntas.
Sementara dengan Prabowo, Anies berulang kali ditawari kursi cawapres pada Pilpres 2019, namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu menolaknya.
“Jawaban beliau (Anies),’Saya akan fokus mengurus Jakarta karena itu di pemilu ini saya tidak ikut,’” cerita Sudirman di temui di kawasan Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (30/1/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.