JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) angkat bicara setelah dituding Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) berupaya memanipulasi nahdliyin untuk kepentingan politik praktis jelang Pemilu 2024.
Sebelumnya, hal itu diungkapkan Ketua Bidang Keorganisasian PBNU Ishfah Abidal Aziz, merespons pemakaian mars 1 abad NU dalam acara Sarasehan Nasional Satu Abad NU yang dihelat partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut kemarin.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid justru menganggap ada penyusup di tubuh pengurus ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
"Sakkarepmu (suka-suka kamu)! Aku enggak ngurusi mars. Hikmat PKB akan jalan terus dari Satu Abad ini sampai kapan pun," ungkap Jazil kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: PBNU Kecewa Mars 1 Abad NU Dipakai PKB untuk Kepentingan Politik
Ia justru menyuruh PBNU tidak mengingkari fakta sejarah bahwa kelahiran PKB dibidani oleh para ulama NU dan pengurus PBNU di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Jazil berujar bahwa hal itu adalah tanggung jawab sejarah dan PKB akan terus memikulnya.
"Justru yang perlu diwaspadai itu adalah para penumpang gelap yang menyusup di tubuh PBNU," ucap dia.
"Karena mereka itu yang sering mengatasnamakan NU untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya," kata Jazil.
Sejak Yahya Cholil Staquf menakhodai NU pada akhir Desember 2021, ia sudah menegaskan bahwa ormas Islam terbesar di Indonesia itu tidak akan terlibat politik praktis, juga tidak berafiliasi dengan salah satu kubu/partai politik, termasuk PKB yang memiliki keterkaitan historis.
Baca juga: PKB Klaim Sejalan dengan NU, Ketum PBNU Minta Politik Identitas Diakhiri
Sarasehan Nasional Satu Abad NU yang diselenggarakan kemarin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta itu, turut mengundang Said Aqil Siradj.
Dalam acara itu, Said, yang kalah perolehan suara dari Yahya Staquf dalam perebutan kursi Ketua Umum PBNU akhir 2021 lalu, turut memaparkan bahwa "PKB adalah NU, dan NU adalah PKB".
Said yang merupakan Ketum PBNU sebelum Yahya itu juga mengungkapkan bahwa PKB merupakan satu-satunya partai politik yang sejalan dengan NU.
Menurutnya, orang-orang yang berupaya menjauhkan PKB dari NU adalah orang-orang yang "tidak senang dengan Muhaimin".
Muhaimin sendiri menyatakan kepada awak media bahwa "watak dasar NU adalah kekuatan politik", pernyataan yang dianggap mengecoh oleh Ishfah Abidal.
Baca juga: Muhaimin Sebut PKB Garda Terdepan Perjuangkan Aspirasi Warga NU
"Tidak usah memanipulasi warga NU dengan manipulatif seperti itu. Silakan berkompetisi, apa yang jadi gagasan dan cita-cita Anda, kalau rakyat mengafirmasi, pasti dipilih," kata Ishfah kepada Kompas.com, Selasa.