Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Saidiman Ahmad
Peneliti Politik dan Kebijakan Publik

Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting; Alumnus Crawford School of Public Policy, Australian National University.

Rumah Politik Ridwan Kamil

Kompas.com - 24/01/2023, 12:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PARTAI Golongan Karya (Golkar) adalah rumah politik yang tepat untuk Ridwan Kamil. Bergabungnya Ridwan Kamil (RK) ke Golkar adalah keputusan yang penting.

Golkar dan RK memiliki irisan spirit yang tebal. Golkar adalah partai lintas ideologi. Semangat utama pendirian partai ini adalah untuk mengatasi pelbagai kecenderungan ideologis di masa Orde Lama.

Partai ini datang dengan semangat teknokratis yang berorientasi pembangunan dan kebijakan publik. Slogan karya dan kekaryaan yang mereka usung menggambarkan dengan tepat kecenderungan tersebut.

Ini yang menjelaskan mengapa basis rekrutmen Partai Golkar datang dari pelbagai kelompok. Walaupun sering dikategorikan sebagai partai nasionalis, namun rekrutmen partai ini tidak terbatas pada kelompok-kelompok nasionalis.

Salah satu unsur terpenting di Partai Golkar saat ini berasal dari organisasi mahasiswa Islam modernis, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

HMI di masa Orde Lama cukup dekat dengan Partai Masyumi. Ketua Umum HMI, Nurcholish Madjid bahkan disebut sebagai Natsir Muda (merujuk pada pemimpin Masyumi, Muhammad Natsir).

Ada banyak alumnus HMI yang berkiprah di Partai ini, baik di pusat maupun daerah. Mantan Ketua Umum PB HMI, Ir. Akbar Tanjung, bahkan pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Akbar Tanjung dinilai berhasil membawa Partai Golkar keluar dari masa-masa krisis di awal Reformasi. Dengan slogan Golkar baru, Akbar Tanjung berhasil mendorong reformasi internal di tubuh partai Golkar.

Saat ini, Golkar adalah satu di antara hampir tidak ada partai di Indonesia yang relatif lebih egaliter dan demokratis.

Selain HMI, partai ini juga menampung aktivis NU dan Muhammadiyah. Mantan Ketua Umum PB PMII, Nusron Wahid, berkiprah di partai ini.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tb. Ace Hasan Syadzily, juga adalah NU.

Sebelumnya mantan Ketua Umum GP Ansor dan mantan calon Ketua Umum PBNU, Slamet Effendi Yusuf, juga aktif di partai ini semasa hidupnya.

Dari Muhammadiyah ada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang memulai karirnya di politik praktis di Partai Golkar. Din bahkan pernah menjadi Wakil Sekertaris Fraksi Karya Pembangunan MPR RI dan Wakil Sekjen DPP Golkar.

Berdasarkan fenomena ini, Anies Baswedan (2013) memasukkan Partai Golkar sebagai bagian dari apa yang dia sebut Islam-friendly Parties.

Anies menyebut Golkar sebagai partai sekuler inklusif (secular inclusive), sebuah partai yang mengadopsi nilai-nilai kebangsaan atau sekuler, tapi terbuka menampung aspirasi kekuatan politik Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com