Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2023, 21:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menegaskan bahwa partainya bersama tujuh partai politik lain tidak main-main menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup.

Dirinya mengeklaim, sikap delapan partai politik ini untuk menjaga agar sistem pemilu tetap proporsional terbuka demi kepentingan rakyat.

"Kami semua yang sepakat di delapan partai itu berlandaskan bahwa, kita ini mengawal konstitusi, membela kepentingan rakyat," kata Dave ditemui di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Tanggapi Aksi 8 Fraksi DPR Tolak Sistem Proporsional Tertutup, PDI-P: Hanya Hore-hore Saja

Hal tersebut disampaikan Dave merespons pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang menilai aksi delapan fraksi partai politik parlemen menolak sistem tertutup hanya sekadar meramaikan suasana atau "hore-hore".

Ketua Umum Kosgoro 1957 ini meyakini bahwa sistem proporsional terbuka adalah yang terbaik bagi demokrasi.

Baca juga: Sistem Proporsional Tertutup Dinilai Merugikan, Tiga Kader Golkar Ajukan Diri sebagai Pihak Terkait ke MK

 

Dia menambahkan, sistem seperti ini pun sudah dijalankan sejak lama. Sehingga, Dave menegaskan bahwa Golkar tak ingin demokrasi melalui pemilu, mundur ke era sebelum reformasi dengan sistem proporsional tertutup.

"Jangan kita mundur ke Orde Lama atau Orde Baru, tapi kita justru maju ke depan. Mereformasi sistem hukum dan membangun demokrasi," ujar anggota Komisi I DPR ini.

Sebelumnya diberitakan, Bambang Pacul mengomentari santi aksi delapan fraksi partai politik parlemen yang menyepakati menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup pada Rabu (11/1/2023) di Gedung DPR.

Baca juga: Ketua KPU Minta Maaf soal Pernyataan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka-Tertutup

"Ini diskursus biasa saja. Soal penolakan monggo. Pengambil keputusan adalah 9 hakim MK. Kalau ini hanya untuk hore-hore saja," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.

Adapun PDI-P menjadi partai politik satu-satunya di parlemen yang mendukung wacana sistem proporsional tertutup.

Ketua Komisi III DPR ini mengatakan, dengan adanya perbedaan pandangan, maka wacana itu telah menjadi diskursus.

"Ini agar paling sedikit ada diskursus mengenai pemilu proporsional terbuka, dan itu artinya, bahasanya Bung Karno, kita tidak nggelenggem," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Jauh Lampaui Prabowo, Anies Urutan Ketiga

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Jauh Lampaui Prabowo, Anies Urutan Ketiga

Nasional
Megawati Diklaim Bakal Beri Kejutan di Rakernas PDI-P, Umumkan Cawapres Ganjar?

Megawati Diklaim Bakal Beri Kejutan di Rakernas PDI-P, Umumkan Cawapres Ganjar?

Nasional
Hasto Sebut Hanya PDI-P yang Bela Jokowi Usai Dikritik soal 'Cawe-cawe'

Hasto Sebut Hanya PDI-P yang Bela Jokowi Usai Dikritik soal "Cawe-cawe"

Nasional
Indonesia Protes Aturan Rating dalam Regulasi Deforestasi Uni Eropa

Indonesia Protes Aturan Rating dalam Regulasi Deforestasi Uni Eropa

Nasional
Golkar Siap Bahas Rencana Usung Ganjar Bareng PAN

Golkar Siap Bahas Rencana Usung Ganjar Bareng PAN

Nasional
Ketum Golkar Santai PAN dan Gerindra Bakal Bertemu, Tak Khawatir KIB Bubar

Ketum Golkar Santai PAN dan Gerindra Bakal Bertemu, Tak Khawatir KIB Bubar

Nasional
Menag Minta Tambahan Anggaran Rp 16,43 Triliun untuk Tahun 2024

Menag Minta Tambahan Anggaran Rp 16,43 Triliun untuk Tahun 2024

Nasional
Tolak Jadi Cawapres Anies, Mahfud: Jangan Saya, Nanti Koalisi Perubahan Pecah

Tolak Jadi Cawapres Anies, Mahfud: Jangan Saya, Nanti Koalisi Perubahan Pecah

Nasional
Rakernas PDI-P Besok Usung Tema 'Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara Negara'

Rakernas PDI-P Besok Usung Tema "Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara Negara"

Nasional
Airlangga Tegaskan Dirinya Tetap Jadi Capres atau Cawapres yang Bakal Diusung Golkar

Airlangga Tegaskan Dirinya Tetap Jadi Capres atau Cawapres yang Bakal Diusung Golkar

Nasional
Bahas Strategi Pilpres, Megawati dan Jokowi Sampaikan Pidato dan Arahan di Rakernas PDI-P

Bahas Strategi Pilpres, Megawati dan Jokowi Sampaikan Pidato dan Arahan di Rakernas PDI-P

Nasional
Mahfud Akui Minta Tolong Denny Indrayana dan PKS agar Anies Bisa Maju Capres 2024

Mahfud Akui Minta Tolong Denny Indrayana dan PKS agar Anies Bisa Maju Capres 2024

Nasional
Survei Indikator: Publik yang Puas dengan Kerja Jokowi Cenderung Pilih Ganjar, Tak Puas Pilih Prabowo

Survei Indikator: Publik yang Puas dengan Kerja Jokowi Cenderung Pilih Ganjar, Tak Puas Pilih Prabowo

Nasional
Bawaslu Didesak Tegur KPU soal Dihapusnya Wajib Lapor Sumbangan Kampanye Pemilu 2024

Bawaslu Didesak Tegur KPU soal Dihapusnya Wajib Lapor Sumbangan Kampanye Pemilu 2024

Nasional
Raker dengan DPR, Menag Minta Tambahan Anggaran Fungsi Agama untuk 2024

Raker dengan DPR, Menag Minta Tambahan Anggaran Fungsi Agama untuk 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com