Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Polemik, Puan Jelaskan Maksud Megawati Sebut Nasib Jokowi Berbeda jika PDI-P Tak Ada

Kompas.com - 13/01/2023, 15:42 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjelaskan maksud dari pidato Megawati Soekarnoputri di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P yang menyinggung nasib Presiden Joko Widodo jika tak ada partai banteng.

Menurut Puan, Megawati bicara demikian karena dia melihat potensi besar di diri Jokowi. Mega tengah mengibaratkan PDI-P sebagai wadah bagi para kader, termasuk Jokowi, untuk berjuang.

"Jadi ini sebagai wadah. Jadi maksudnya, ayo dong kita sama-sama maju, ayo dong sama-sama kita memberikan bakti kita, atau apa yang bisa kita lakukan untuk bisa membangun bangsa dan negara. Kan diperlukan, it takes two to tango untuk bisa melaksanakan hal itu," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Puan Mengaku Deg-degan Pidato Megawati Banyak Singgung soal Perempuan, Ternyata Tak Sebut Capres

Puan mengatakan, sebagai ketua umum PDI-P, Megawati selalu menempatkan diri sebagai ibu bagi kader-kader partai banteng. Dia pun menilai, pernyataan Mega itu wajar diucapkan seorang ketua umum partai.

"Kenapa di acara PDI Perjuangan bicara seperti itu, karena ini acara internal, dianggap semua (kader) itu anak-anaknya," ujarnya.

Puan mengatakan, Megawati tak bermaksud merendahkan Jokowi dengan mengatakan nasib Jokowi mungkin berbeda jika PDI-P tak ada.

Sebaliknya, Ketua DPR RI itu bilang, ibundanya sangat menyayangi dan menghormati Jokowi.

"Kalau tahu, Ibu Mega itu sayang banget sama Pak Jokowi. Dan tentu saja hormat sekali sama Pak Jokowi sebagai presiden," kata Puan.

Baca juga: Puan Mengaku Tak Dapat Privilese Jadi Putri Megawati, Tidak Pernah Minta Jabatan

Puan lantas menyinggung pidato Megawati beberapa waktu lalu yang menyebut bahwa dia menangis karena Jokowi terus menerus dirundung.

Mega bahkan mengaku siap pasang badan, tak apa dia dirundung asalkan bukan bukan Jokowi yang kena bully.

Menurut Puan, sikap Megawati itu menunjukkan betapa dia sangat menyayangi dan menghormati Jokowi sebagai adiknya. Bahwa Megawati ingin Jokowi sukses menjalankan tugas-tugasnya sebagai kepala negara.

"Saya baru pertama kali ini mendengar Bu Mega membela seseorang sampai seperti itu," ucap Puan.

"Bahkan (Megawati) sampai (mengatakan), nggak papa saya di-bully karena saya mau membela Pak Jokowi. Itu kalau bukan sayang dan hormat apa," tuturnya.

Lagi pula, lanjut Puan, dalam pidatonya Megawati juga sempat memuji Jokowi dengan menyebut bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu pintar sehingga PDI-P bersedia mengusungnya jadi pemimpin.

Oleh karenanya, Puan menegaskan bahwa Megawati tak bermaksud buruk, apalagi menghina Jokowi lewat pidatonya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com