Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 Mayoritas Dukung Ganjar

Kompas.com - 13/01/2023, 07:09 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa pemilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 paling dominan memberikan dukungannya pada Ganjar Pranowo.

Berdasarkan survei yang berlangsung 3-11 Desember 2022 itu, Ganjar memperoleh 44 persen suara pemilih Jokowi-Ma’ruf.

Sedangkan 22 persen lainnya mendukung Prabowo Subianto, dan 20 persen sisanya menjatuhkan pilihan pada Anies Baswedan.

“(Sebaran pemilih Jokowi-Ma’ruf) cukup terdistribusi, tapi paling besar adalah ke Ganjar,” kata pendiri SMRC Saiful Mujani dikutip dari tayangan YouTube SMRCTV, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Ganjarist Tak Sepakat Sinar Ganjar Redup di HUT PDI-P: Justru Menunjukkan Tetap Membumi

Di sisi lain, pendukung Prabowo dan Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 lebih banyak beralih ke Anies, dengan jumlah 44 persen.

Hanya ada 37 persen yang menyatakan tetap mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.

Sedangkan Ganjar hanya memperoleh 13 persen suara pemilih Prabowo-Sandi.

“Ternyata Anies mengambil paling banyak dari suara Prabowo-Sandi di Pilpres 2019,” ujar Saiful Mujani.

Baca juga: Pinggirkan Ganjar, Megawati Dinilai Berpeluang Usung Puan Capres

Untuk diketahui, survei melibatkan 1.220 responden dari seluruh warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih.

Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan sampel diambil dengan metode multistage random sampling.

Dengan metode tersebut survei memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, dan margin of error kurang lebih 3,1 persen.

Baca juga: Survei SSC, Elektabilitas Ganjar Tertinggi di Surabaya, Disusul Prabowo dan Risma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com