Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjarist Tak Sepakat Sinar Ganjar Redup di HUT PDI-P: Justru Menunjukkan Tetap Membumi

Kompas.com - 12/01/2023, 12:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Kornas Ganjarist Kris Tjantra tak sepakat jika sinar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dianggap meredup saat acara perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI-P pada Selasa (10/1/2023).

Menurutnya, soal penempatan kursi Ganjar yang berimpitan dengan kader lain adalah hal yang wajar.

Kemudian, Kris mengatakan, PDI-P memang sejatinya tidak memberikan keistimewaan karena hingga kini Ganjar adalah bukan elite partai banteng.

"Dan itu juga menunjukan bahwa beliau itu masih tetap membumi dan tidak perlu diperlakukan istimewa," kata Kris saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2023) malam.

Baca juga: Ganjarist Yakin Sinar Ganjar Tak Meredup, Bakal Diusung PDI-P Jadi Capres

Oleh karena itu, Ganjarist tak mempermasalahkan Ganjar yang tidak mendapatkan posisi duduk baris depan saat HUT ke-50 PDI-P.

Gubernur Ganjar Pranowo dikerumuni ratusan kader saat menuju lokasi acara di Kompleks JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).istimewa Gubernur Ganjar Pranowo dikerumuni ratusan kader saat menuju lokasi acara di Kompleks JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

Di sisi lain, Ganjarist juga tak melihat sinar Ganjar redup sebagai tokoh yang digadang bakal dimajukan sebagai calon presiden (capres).

Sebaliknya, dalam perhelatan ulang tahun Partai banteng itu, hampir mayoritas kader PDI-P disebut menghampiri Ganjar.

"Ya kita bisa melihat lah dalam HUT PDI-P kemarin juga banyak teriakan-teriakan kepada beliau yang mengatakan, 'Ganjar Presiden, Ganjar Presiden'," ujarnya.

Berkaca dari hal tersebut, Ganjarist tak melihat sinar Ganjar meredup untuk dicalonkan sebagai capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Soal Capres PDI-P 2024, Megawati Dinilai Masih Berat Hati jika Usung Ganjar

Lebih lanjut, keyakinan Ganjarist juga semakin kuat bahwa Ganjar akan diusung mengingat pidato Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyatakan bakal mengusung kader sendiri sebagai capres.

"Nah ini kan sebuah sinyal yang sangat sangat baik dan positif ya. Kita tidak bisa memungkiri bahwa Pak Ganjar adalah saat ini sosok yang menempati elektabilitas tertinggi dari kedua calon lainnya," kata Kris.

Kemudian, ia juga menyoroti pidato Megawati bahwa sosok pemimpin yang akan diusung adalah pengayom masyarakat dan menyelesaikan tugasnya.

Dari pidato itu, Kris melihat bahwa Ganjar harus menyelesaikan kerja-kerjanya sebagai Gubernur Jawa Tengah sebelum September 2024.

Setelah itu, barulah Ganjar diyakini melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sampai saat ini, kami Ganjarist masih sangat optimis. Kami adalah relawan murni. Kami adalah relawan yang terbentuk karena kami melihat sosok Pak Ganjar adalah sosok yang paling pantas untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi," ujar Kris.

Baca juga: Saat Ratusan Kader PDI-P Menyemut Sambut Ganjar, Pekik Ganjar Presiden Menggema...

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com