Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amarah Prabowo Dinilai Sudah Tingkat Dewa Lihat Sandiaga Bermanuver Capres

Kompas.com - 11/01/2023, 10:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teguran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang meminta kader meninggalkan partai jika sudah tak cocok dinilai sebagai amarah tingkat dewa terhadap Sandiaga Uno yang bermanuver terkait calon presiden (capres).

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin meyakini teguran tersebut mengarah pada sosok Sandiaga Uno karena dianggap sudah bermanuver terkait bursa capres.

Dari teguran ini, Ujang melihat ada yang berbeda. Biasanya, teguran selalu disampaikan oleh petinggi partai seperti Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad maupun Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.

Baca juga: Prabowo Persilakan Kadernya Hengkang apabila Sudah Tak Cocok, Sandiaga: Saya Akan Tabayun Dulu

Akan tetapi, Prabowo kali ini mengambil kendali langsung untuk menyampaikan sentilan meski tak eksplisit mengarah pada sosok yang mengemban posisi Wakil Ketua DPP Gerindra itu.

"Kelihatannya ini marahnya Prabowo sudah tingkat dewa, biasanya kan lewat ketua hariannya, Dasco, menegur, atau menyindir Sandiaga Uno, atau lewat Ahmad Muzani sekjen-nya," kata Ujang kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Ujang juga mengatakan, teguran tersebut memperlihatkan bahwa Prabowo ingin menyampaikan langsung dengan mempersilakan kader angkat kaki dari Gerindra seandainya tidak setuju dengan kebijakan partai maupun dirinya.

Baca juga: Prabowo: Aku Dulu di Golkar Pindah Baik-baik...

Ujang menuturkan, teguran tersebut merupakan bagian dari penegakkan disiplin terhadap kader yang dianggap sudah keluar jalur.

"Saya melihatnya sangat jelas arahnya kepada Sandiaga Uno dianggap oleh Prabowo dan Gerindra sudah melampaui batas," ujar Ujang.

Baca juga: Sandiaga Uno Bermanuver Jelang Pilpres, Gerindra: Tak Penting, Kami Konsentrasi Menangkan Prabowo

Ujang menambahkan, manuver Sandiaga terjadi lantaran tiket capres dari Gerindra sudah terkunci untuk Prabowo sebagai calon tunggal yang akan diusung partai.

"Karena bagaimana pun Gerindra sudah mendukung 100 persen bahwa Prabowo capres dan itu calon tunggal, tidak ada calon lain," ungkap dia.

"Seandainya kalau ada yang bermanuver soal pencapresan, ya itu tadi, harus angkat kaki dan itu memang bagian dari penegakkan disiplin partai siapa yang tidak setuju dengn parpol ya harus keluar," imbuh dia.

Belakangan, gerak-gerik Sandiaga tengah menjadi sorotan setelah tak menghadiri acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden partainya yang dihadiri Prabowo dan sejumlah elite Gerindra lainnya di Jakarta pada Sabtu (7/1/2023).

Sebaliknya, sehari setelah acara Gerindra atau Minggu (8/1/2023), Sandi justru hadir di acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 PPP di Yogyakarta.

Prabowo pun sempat angkat bicara terkait kadernya yang bermanuver. Meski tak menyinggung nama Sandi, ketua umum Partai Gerindra itu mempersilakan kadernya meninggalkan partai jika sudah tak cocok dengan dirinya.

"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," kata Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com