"Ternyata, alhamdulillah,” pungkas dia.
Keputusan Megawati yang belum mengumumkan sosok capres pun mendapat pujian langsung dari Presiden Joko Widodo yang turut menghadiri peringatan ulang tahun partai.
Jokowi memuji sikap Megawati karena tidak mau terburu-buru memutuskan capres yang akan diusung PDI-P.
Jokowi mengatakan, Megawati tidak seperti sejumlah pihak lain yang akan goyah bila dipengaruhi oleh orang lain.
"Yang saya senang, mohon maaf Bu Mega, Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati," kata Jokowi.
"Betul-betul tenang dan tidak grusa-grusu seperti yang lain-lainnya, didesak-desak dari mana pun tidak goyah," ungkap dia.
Jokowi pun mengajak semua kader PDI-P untuk menunggu keputusan Mega meski nama capres dari PDI-P sudah dikantongi oleh Mega.
"Kita semuanya sabar menunggu yang akan nanti Beliau sampaikan tentunya pada saatnya dengan perhitungan-perhitungan dan kalkulasi-kalkulasi yang telah dibuat," kata Jokowi.
Sehari sebelum peringatan HUT ke-50 PDI-P, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati memprediksi, tak ada pengumuman nama capres.
Sebab, PDI-P umumnya mendeklarasikan ihwal pencapresan menjelang detik-detik terakhir pendaftaran.
Sementara, pendaftaran capres dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 baru akan dibuka pada Oktober mendatang.
"Saya belum melihat ke arah sana (pengumuman capres). Karena memang kultur PDI-P yang tidak mau tergesa-gesa soal hal ini," kata Wasisto kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).
Wasisto menduga, Megawati belum mengambil keputusan terkait pencapresan.
Capres partai banteng disinyalir masih berkutat pada dua nama, antara Ganjar atau Puan.
Keduanya disebut-sebut sebagai figur yang mampu mewakili PDI-P. Sebagai putri Megawati, Puan mewarisi darah Soekarno.
Sementara, Ganjar Pranowo mewakili kuatnya narasi ideologi nasionalisme PDI-P di samping tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu.
Menurut Wasisto, peluang Puan dan Ganjar menjadi calon RI-1 dari PDI-P untuk Pemilu 2024 masih sama besar.
"Jadi memang keduanya sama-sama mewakili darah biologis dan ideologis dari PDI-P sendiri. Saya pikir untuk saat ini masih berimbang," ujarnya.
(Penulis: Ardito Ramadhan, Nicholas Ryan Aditya | Editor Icha Rastika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.