Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Kejutan di HUT PDI-P, Ternyata Megawati Belum Umumkan Sosok Capres...

Kompas.com - 10/01/2023, 18:42 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang digelar di Jakarta International Expo, Jakarta, Selasa (10/1/2023), seakan menjadi momen yang paling dinantikan oleh publik belakangan ini.

Penantian publik tak lepas dari keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang disebut akan memberikan kejutan menarik dalam perayaan HUT ke-50 PDI-P.

Banyak pihak yang memprediksi kejutan tersebut terkait keputusan Megawati yang akan mengumumkan sosok calon presiden (capres) tepat di momen ulang tahun partai.

Baca juga: Belum Umumkan Capres dari PDI-P, Megawati: Enggak Ada, Ini Urusan Gue!

Bahkan, Megawati diprediksi akan mengumumkan satu nama antara Ketua DPR RI Puan Maharani atau pun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai sosok kader yang akan maju sebagai capres di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Akan tetapi, dalam pelaksanaan HUT PDI-P, ternyata Megawati belum mengumumkan sosok capres sebagaimana yang dinantikan oleh publik.

Siapkan kejutan menarik

Dua hari sebelum pelaksanaan ulang tahun digelar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Megawati telah menyiapkan kejutan menarik untuk acara ulang tahun partai.

Namun, Hasto belum mau membocorkan apakah kejutan itu terkait pengumuman capres partainya atau hal lain.

"Setiap HUT memang kita merancang dengan baik ada element of surprise yang selalu ditampilkan," kata Hasto di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023), dikutip dari tayangan Kompas TV.

"Apalagi Ibu Megawati Soekarnoputri kan beliau juga sering menampilkan berbagai kejutan-kejutan di dalam peringatan HUT partai," tuturnya.

Baca juga: Soal Kejutan di HUT PDI-P, Hasto Singgung Deklarasi Pencapresan Jokowi untuk Pemilu 2019

Sementara, belum lama ini Puan mengatakan, partainya bakal mengumumkan sosok capres pada 2023.

Namun demikian, dia tak merinci waktu deklarasi capres partainya.

"Secepatnya (dideklarasikan), semua deg-degan ya menunggu calon PDI-P. Secepatnya, dan PDI-P punya calon (presiden),” kata Puan saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).

Belum umumkan capres

Dalam perayaan HUT ke-50 PDI-P, semua peserta menaruh perhatian kepada sosok Megawati yang tengah memberikan pidato di atas panggung megah.

Dalam momen pidato tersebut, Megawati memastikan tidak akan mengumumkan sosok capres yang akan diusung PDI-P dalam acara ulang tahun ini.

Baca juga: Soal Capres, Megawati ke Kader PDI-P: Enggak Mungkin Ibu Jebloskan Kalian ke Sumur

Awalnya, Megawati heran karena banyaknya media mau meliput acara ini karena dirinya disebut bakal mengumumkan capres PDI-P.

"Yang daftar 150 (media) dalam luar negeri. Kenapa ya, orang ini sebetulnya seremonial 50 tahun, karena ini yang ditunggu tunggu kalau orang main taruhan sudah masang, yang mau diumumkan Ibu, siapa?" kata Megawati.

Pernyataan Megawati itu lantas disambut tepuk tangan oleh kader yang hadir.

Ia menegaskan bahwa capres yang diusung PDI-P tidak diumumkan pada hari ini.

"Ya ntar dulu, memangnya aku situ, tepuk tangan mau tergiur umumkan, enggak," kata Megawati.

Ia pun menekankan bahwa penetapan capres yang diusung PDI-P merupakan kewenangannya selaku ketua umum partai, sesuai hasil Kongres PDI-P pada 2019.

"Sekarang nungguin, enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati.

Megawati pun menegaskan haknya untuk mempertimbangkan hingga mengumumkan capres yang akan diusung Pilpres 2024. Dia pun meyakinkan para kader PDI-P bahwa pertimbangannya itu sudah tepat dan tidak salah.

"Urusan calonnya itu adalah hak ketua umum. Pokok e, enggak mungkin Ibu jebloskan kalian ke sumur," kata Megawati.

 

Konsolidasi 1 Juni

Selepas peringatan hari sakral partai, PDI-P dijadwalkan akan mengadakan acara konsolidasi pada 1 Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Nanti bulan Bung Karno, 1 Juni Insyallah akan dilakukan konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno,” kata Megawati.

Megawati mengungkapkan, sejatinya perayaan HUT ke-50 partainya akan dirayakan di Stadion GBK.

Namun, karena GBK hendak digunakan untuk pertandingan sepak bola, sehingga tidak diperbolehkan digunakan PDI-P.

Megawati berjanji akan berkumpul lagi pada 1 Juni 2023 dalam peringatan Bulan Bung Karno.

Presiden kelima RI ini pun menyatakan, HUT PDI-P kali ini tidak mengundang parpol lainnya.

"Karena ini adalah konsolidasi partai, untuk apa? Kangen-kangenan dan saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir 3 tahunan, sekarang saya mau tahu pasukan saya nih masih ada atau tidak,” ungkap Megawati.

"Ternyata, alhamdulillah,” pungkas dia.

Dipuji Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diapit Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo dalam acara HUT ke-50 PDI-P, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Presiden Joko Widodo (Jokowi) diapit Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo dalam acara HUT ke-50 PDI-P, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Keputusan Megawati yang belum mengumumkan sosok capres pun mendapat pujian langsung dari Presiden Joko Widodo yang turut menghadiri peringatan ulang tahun partai.

Jokowi memuji sikap Megawati karena tidak mau terburu-buru memutuskan capres yang akan diusung PDI-P.

Jokowi mengatakan, Megawati tidak seperti sejumlah pihak lain yang akan goyah bila dipengaruhi oleh orang lain.

"Yang saya senang, mohon maaf Bu Mega, Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati," kata Jokowi.

"Betul-betul tenang dan tidak grusa-grusu seperti yang lain-lainnya, didesak-desak dari mana pun tidak goyah," ungkap dia.

Jokowi pun mengajak semua kader PDI-P untuk menunggu keputusan Mega meski nama capres dari PDI-P sudah dikantongi oleh Mega.

"Kita semuanya sabar menunggu yang akan nanti Beliau sampaikan tentunya pada saatnya dengan perhitungan-perhitungan dan kalkulasi-kalkulasi yang telah dibuat," kata Jokowi.

Sudah diprediksi

Sehari sebelum peringatan HUT ke-50 PDI-P, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati memprediksi, tak ada pengumuman nama capres.

Sebab, PDI-P umumnya mendeklarasikan ihwal pencapresan menjelang detik-detik terakhir pendaftaran.

Sementara, pendaftaran capres dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 baru akan dibuka pada Oktober mendatang.

"Saya belum melihat ke arah sana (pengumuman capres). Karena memang kultur PDI-P yang tidak mau tergesa-gesa soal hal ini," kata Wasisto kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Wasisto menduga, Megawati belum mengambil keputusan terkait pencapresan.

Capres partai banteng disinyalir masih berkutat pada dua nama, antara Ganjar atau Puan.

Keduanya disebut-sebut sebagai figur yang mampu mewakili PDI-P. Sebagai putri Megawati, Puan mewarisi darah Soekarno.

Sementara, Ganjar Pranowo mewakili kuatnya narasi ideologi nasionalisme PDI-P di samping tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu.

Menurut Wasisto, peluang Puan dan Ganjar menjadi calon RI-1 dari PDI-P untuk Pemilu 2024 masih sama besar.

"Jadi memang keduanya sama-sama mewakili darah biologis dan ideologis dari PDI-P sendiri. Saya pikir untuk saat ini masih berimbang," ujarnya.

(Penulis: Ardito Ramadhan, Nicholas Ryan Aditya | Editor Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com