Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Diminta Realistis, Sulit Bersaing di Bursa Capres Geser Prabowo, Ganjar, dan Anies

Kompas.com - 10/01/2023, 09:44 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, kecil peluang bagi Sandiaga Uno bersaing di bursa kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Ketimbang kursi calon RI-1, lebih realistis buat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengejar posisi calon wakil presiden (cawapres).

"Sandiaga harus realistis, dia lebih masuk akal untuk mengejar posisi cawapres, bukan capres," kata Yunarto kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Hawa Panas Internal Gerindra: Isu Sandiaga Hengkang dan Sentilan Tajam Prabowo buat Kader Bermanuver

Menurut Yunarto, bursa capres hanya akan menguat ke tiga nama yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, jika pun Sandi nekat dan ingin mencoba peruntungannya di bursa capres, bermanuver ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa menjadi sebuah pilihan.

Di PPP, nama Sandi mungkin menjadi lebih besar mengingat partai berlambang Kabah itu tak punya figur menonjol yang digadang-gadang maju di panggung pemilu presiden.

Sebaliknya, PPP berpotensi mendapat limpahan elektoral jika Sandi merapat. Ini akan menjadi keuntungan tersendiri mengingat elektabilitas PPP masih rendah, bahkan diprediksi tak memenuhi ambang batas Parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilu 2024.

"Saya pikir ada simbiosis mutualisme di situ. Sandi punya elektabilitas cukup untuk bisa jadi magnet elektronik dan PPP kita juga tahu defisit, cenderung mengalami penurunan, membutuhkan booster," ujar Yunarto.

Baca juga: PPP Sebut Sandiaga yang Kebelet Pindah, Gerindra Enggan Berpolemik

Memang, kata Yunarto, jika tetap bertahan di Gerindra, mustahil Sandiaga mendapat tiket pencapresan. Sebab, partai berlambang garuda itu telah bulat memutuskan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Buat Gerindra, nama Prabowo adalah magnet partai. Oleh karenanya, lebih penting mempertahankan Prabowo sebagai capres ketimbang harus menggesernya dengan nama Sandiaga.

Begitu pentingnya nama Prabowo sehingga Gerindra diprediksi buka pintu lebar-lebar jika ada kader yang ingin berpindah ke partai lain demi kepentingan pencapresan.

"Apabila Sandi pindah, saya pikir efeknya akan kecil karena suara Gerindra bisa dikatakan hampir bulat selama ini memang magnetnya hanya Pak Prabowo, faktor Sandi dan nama lain itu sekunder," kata Yunarto.

Namun demikian, Yunarto menambahkan, Sandiaga tetap harus berhitung. Sebab, dia menegaskan, sulit bagi mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bersaing di bursa pilpres.

"Menurut saya harus realistis, sulit buat Sandi atau nama-nama lain di luar tiga nama, Ganjar, Prabowo, Anies, untuk bisa bersaing di level capres," tutur dia.

Sebagaimana diketahui, belakangan ramai isu yang menyebutkan Sandiaga bakal hengkang dari Gerindra dan berpindah ke PPP. Diduga, langkah ini demi kepentingan pencapresan Pemilu 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com