Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa BPOM soal Gagal Ginjal, Komnas HAM Singgung Peringatan WHO di Gambia

Kompas.com - 02/01/2023, 16:46 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sub Komisi Penegakan HAM Komisioner Pengaduan Hari Kurniawan mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dicecar saat dimintai keterangan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia terkait kasus gagal ginjal akut.

Hari mengatakan, hal itu terjadi ketika BPOM diperiksa Komnas HAM pada 23 Desember 2022. Pemeriksaan itu dihadiri langsung oleh para deputi BPOM.

Dalam pemeriksaan tersebut, Komnas HAM menyayangkan BPOM melakukan kewenangan intelijen ketika korban sudah berjatuhan, bukan saat peringatan dari badan kesehatan dunia (WHO) dikeluarkan.

"Mereka (BPOM) enggak paham kalau kerja intelijen harus dikerjakan ketika ada WHO Alert," ujar Hari saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Senin (2/1/2023).

Baca juga: Ketika BPOM Protes Disalahkan BPKN soal Gagal Ginjal, Sebut Pemeriksaan Sewenang-wenang

Padahal, kata Hari, peringatan dari WHO terkait kasus gagal ginjal di Gambia sudah diumumkan jauh-jauh hari.

Komnas HAM, kata Hari, menyayangkan sikap BPOM yang hanya mengambil langkah penelitian terkait obat-obatan Gambia yang masuk ke Indonesia. Tanpa melakukan tindakan pengujian sampel dari obat yang sudah beredar di Indonesia.

"Jadi mereka tidak meneliti obat-obatan yang ada. Bahkan mereka dicecar habis-habisan, di (pembahasan) post market-nya, jadi BPOM tidak ada kegiatan terkait post market berkaitan dengan (pengawasan obat) itu," tutur Hari.

Dalam pemeriksaan, Komnas HAM juga menyayangkan tindakan BPOM yang tidak mengambil sampel obat-obatan yang beredar di daerah. Apalagi, BPOM disebut hanya mengambil sampel obat yang diduga mengandung etilen glikol dan dietilen glikol di Jakarta.

"Jadi pengambilan sampelnya pun tidak sampai ke daerah-daerah, pengambilan sampelnya bagaimana melihat EG dan DEG nya, padahal banyak di daerah yang harusnya dilakukan hal yang sama," kata Hari.

Baca juga: BPOM Buka Rekrutmen 458 Formasi PPPK, Berminat?

Sebagai informasi, sebanyak 199 anak meninggal dunia akibat obat sirup cair yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DG).

Data tersebut merujuk pada data Kementerian Kesehatan per 16 November 2022. Adapun jumlah korban yang menderita gagal ginjal akut sebanyak 324 anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com