JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kasus investasi ilegal di tahun 2022 telah merugikan masyarakat hingga triliunan rupiah.
Ia menyebutkan jumlah kasus investasi ilegal pun mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021.
“Polri telah menangani 21 perkara dengan total kerugian Rp 31,4 triliun,” ujar Sigit dalam Rilis Akhir Tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (31/12/2022).
Baca juga: Polri Klaim Kelompok Teroris MIT Poso Telah Diberantas: Kami Lanjutkan Pemulihan
Ia mengungkapkan total kasus investasi bodong di tahun 2021 adalah 24 kasus, angka itu meningkat menjadi 28 kasus di tahun 2022.
Namun pihak kepolisian pun telah menangani 21 perkara tahun ini, angka itu lebih baik ketimbang tahun 2021 dengan penanganan 17 perkara.
Sigit lantas meminta masyarakat berhati-hati terhadap berbagai tawaran investasi ilegal, terutama yang menjanjikan keuntungan secara instan.
Baca juga: 2022, Sebanyak 31 Warga dan 12 Anggota TNI-Polri Gugur akibat Ulah KKB
“Masyarakat harus waspada terhadap modus-modus MLM atau skema ponzi yang ditawarkan para pelaku kejahatan investasi,” tandasnya.
Diketahui beberapa kasus investasi ilegal yang menjadi perhatian publik sepanjang tahun 2022 adalah kasus Binomo, Quotex, DNA Pro dan Farenheit.
Kasus investasi ilegal Binomo telah menyeret influencer Indra Kenz. Ia telah divonis 10 tahun penjara, dan denda Rp 5 miliar subsider 10 bulan kurungan.
Baca juga: Polri Selesaikan 33.169 Kasus Narkoba Sepanjang 2022, Nilainya Capai Rp 11,02 Triliun
Sedangkan investasi ilegal Quotex melibatkan influencer Doni Muhammad Taufik atau Doni Salmanan. Ia telah divonis 4 tahun penjara, dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.