Sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, ia menyayangkan bahwa Indonesia tidak memiliki kontribusi dakwah di tingkat dunia.
Oleh karenanya, sebut Juperta, Dompet Dhuafa berupaya menyebar para dai ke luar negeri.
“Dakwah Dompet Dhuafa memiliki misi dengan menyesuaikan budaya negara yang kami kirimkan, serta mewakili Indonesia yang mayoritas muslim,” jelasnya.
Para dai dengan kapasitas mumpuni, lanjut Juperta, direkrut melalui seleksi yang ketat. Mereka juga harus menjalani karantina untuk orientasi dan pelatihan.
Orientasi dan pelatihan tersebut diadakan untuk mempersiapkan mereka berdakwah di berbagai penjuru Tanah Air bahkan mancanegara.
Juperta menegaskan bahwa pola rekrutmen dai di Dompet Dhuafa memiliki saringan secara presisi dan berbeda-beda sesuai dengan negara tempat ditugaskan.
Selain menjalankan misi dakwah, imbuh dia, Dai Ambassador juga berperan sebagai bentuk kontribusi mewakili Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), Kamaruddin Amin memberikan apresiasi terhadap Dompet Dhuafa atas kegiatan dakwah internasional yang sudah dilakukan.
“Saya sangat mengapresiasi apa yg sudah dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Sebab, dakwah itu adalah tugas kita sebagai Khalifah di dunia,” ucapnya.
Menurut Kamaruddin, kegiatan dakwah internasional sudah cukup bagus.
Baca juga: Wapres: Dakwah Itu Mendamaikan, Bukan Memaki-maki
Meski demikian, ia menyarankan kepada Dompet Dhuafa agar melakukan langkah solutif dengan sasaran dakwah tidak hanya umat Islam melainkan masyarakat agama apapun di seluruh dunia.
“Dakwah kita tidak hanya saudara kita Indonesia di luar negeri, melainkan untuk masyarakat dunia. Islam berkontribusi dalam peradaban pembangunan di dunia. Salah satu tantangan dakwah adalah bahasa di negara tersebut,” jelas Kamaruddin.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kemanusiaan Achsanul Habib mengatakan bahwa semangat kepedulian dan kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.
Ia menilai, peran berbagai organisasi kemasyarakatan seperti Dompet Dhuafa sangat signifikan dalam aspek kemanusiaan nasional maupun internasional.
Baca juga: Jangan Ismekan Kemanusiaan
Menurut Achsanul, Dai Ambassador memiliki peran penting sebagai duta kemanusiaan bagi Indonesia terhadap perdamaian dunia.
“Di Tanah Air, keberadaan dai memiliki peran penting. Bukan hanya sebagai aktor keagamaan, namun juga sebagai aktor atau duta kemanusiaan,” jelasnya.
Melalui dakwah, lanjut Achsanul, dai menyerukan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan. Kegiatan mereka juga memiliki aktivitas sosial seperti bantuan kemanusiaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.