JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap, alasannya memilih Laksamana Muhammad Ali sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menggantikan Laksamana Yudo Margono yang kini menjadi Panglima TNI.
"Selalu, selalu saya melihat rekam jejak," kata Jokowi seusai melantik Ali di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Jokowi menuturkan, Ali pernah menjadi gubernur Akademi Angkatan Laut, panglima Komando Armada I, hingga jabatan terakhirnya sebelum jadi KSAL yakni panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Baca juga: Tugas KSAL Muhammad Ali dari Jokowi: Konsentrasi Kedaulatan di Laut
Selain itu, Jokowi juga menilai lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1989 itu merupakan sosok yang mempunyai kepemimpinan yang baik.
"Pengalaman, rekam jejak, itu menjadi selalu saya lihat dan beliau memiliki leadership yang baik," ujar Jokowi.
Jokowi pun berpesan kepada Ali untuk berkonsentrasi menegakkan kedaulatan Indonesia di wilayah perairan karena mayoritas wilayah Indonedia adalah air.
"Kita tahu dua per tiga Indonesia ini adalah air, adalah laut. Jadi konsentrasi untuk kedaulatan negara utamanya di laut itu yang menjadi tanggung jawab dari KSAL yang baru, Pak Muhammad Ali," kata dia.
Secara khusus, Jokowi meminta Ali untuk menaruh perhatian kepada pulau-pulau yang ada di daerah perbatasan.
Ia juga meminta agar Ali terus mengantisipasi dinamika yang kerap terjadi di Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan.
Baca juga: Profil Laksdya Muhammad Ali, KSAL Baru Mantan Komandan KRI Nanggala
"Tadi kan saya sampaikan perbatasan, yang berkaitan dengn perbatasan utamanya laut, bukan perbatasan daratan, perbatasan yang berkaitan dengan laut," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, Ali juga mesti memastikan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk menegakkan kedaulatan di wilayah laut.
"Ya termasuk juga modernisasi alutsista kita yang berkaitan dengan laut emang harus terus diperkuat," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.