JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, Jawa Barat menempati urutan pertama sebagai provinsi yang paling banyak mengalami bencana pada 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan catatan yang dihimpun, pada tahun ini terjadi 814 bencana di Jawa Barat.
“Kita lihat kalau provinsi, Jawa Barat paling tinggi (angka peristiwa bencana),” kata Muhari dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Senin (26/12/2022).
Baca juga: BNPB Catat 3.461 Bencana Sepanjang 2022, Didominasi Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor
Muhari mengungkapkan, tidak hanya pada tahun ini Jawa Barat menempati urutan provinsi dengan jumlah bencana paling banyak.
Ia pun meminta data tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.
“Dan ini tidak hanya tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya juga Jawa Barat selalu rekor. Ini menjadi perhatian harusnya bagi pemerintah daerah,” ujar Muhari.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berikut jajaran dan bawahannya diminta menyoroti peta sebaran bencana di tingkat kabupaten/kota.
Menurut Muhari, Jawa Barat menempati posisi tertinggi bencana terbanyak karena ratusan bencana terjadi di sejumlah kabupaten/kotanya.
Di Kabupaten Bogor misalnya, sepanjang 2022 terjadi 215 kejadian bencana, Sukabumi 88 bencana, Bandung 52 bencana, dan Majalengka 50 bencana.
Selain itu, daerah yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengalami 76 kejadian bencana.
“Inilah yang menyumbang tingginya frekuensi kejadian bencana di Jawa Barat,” ujar Muhari.
Baca juga: BNPB Sebut Selama 2022 Telah Terjadi 3.300 Bencana di Indonesia
Adapun provinsi kedua dengan peristiwa bencana tertinggi adalah Jawa Tengah 474 kejadian bencana, diikuti Jawa Timur 393 bencana, 221 bencana di Aceh, 131 bencana di Sulawesi Selatan, 106 bencana di Sumatera Utara, Sumatera Selatan 104 bencana, dan Kalimantan Selatan 104 bencana.
Berdasarkan catatan BNPB, sepanjang 2022, terjadi 3.461 kali bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.493 merupakan banjir, 1.033 cuaca ekstrem, 626 tanah longsor.
Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 250 kejadian, gempa bumi 28 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 24 kejadian, 4 peristiwa kekeringan, dan 1 erupsi gunung berapi.
“Tetapi di 2022 ada dua kejadian gempa bumi yang kemudian meskipun kejadiannya jarang cuma dua kali gempa, signifikan. Dari 28 kali tapi membawa korban luar biasa banyak,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.