JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa letusan Gunung Semeru tidak menyebabkan tsunami.
Pernyataan ini untuk menampik kabar yang beredar bahwa letusan Gunung Semeru membangkitkan tsunami hingga ke negara Jepang, setelah luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) dini hari.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan, kabar tsunami itu tidak berdasar.
"Ada beberapa alasan kenapa berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Abdul dalam siaran pers, Senin (5/12/2022).
Baca juga: 2 Jembatan Rusak akibat Erupsi Gunung Semeru, Akses Jalan dari Lumajang ke Malang Terputus
Abdul menuturkan, Gunung Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut sehingga potensi letusan (pyroclastic/partial collapse) tidak sampai ke laut dan tidak bisa membangkitkan tsunami.
Kemudian, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa. Jika terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanis, kecil kemungkinan tsunami yang terjadi bisa menjangkau negara Jepang.
Pasalnya, akan terhalang gugusan pulau-pulau di Indonesia.
"Berdasarkan analisa tersebut, kabar yang beredar tentang letusan Gunung Semeru akan menyebabkan tsunami hingga ke negara Jepang, dapat dipastikan tidak tepat," ucap Abdul.
Baca juga: Gunung Semeru, Cerita Legenda dan Sejarah Panjang Letusannya
Lebih lanjut, Abdul mengimbau agar masyarakat tidak langsung mempercayai kabar yang beredar jika tidak berasal dari institusi resmi.
"BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mempercayai kabar yang berasal dari lembaga yang berwenang di Indonesia, baik itu dari BNPB, BMKG, PVMBG, BPBD dan lembaga-lembaga yang dimandatkan oleh pemerintah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Jawa Timur, mengeluarkan awan panas guguran.
Baca juga: Gunung Semeru Masih Luncurkan Awan Panas Sejauh 1 KM Pagi Ini
Sejauh ini, wilayah terdampak guguran awan panas Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, dan Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
Hingga Minggu (5/12/2022), sedikitnya 1.979 warga mengungsi di 11 titik setelah guguran awan panas dan meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Semeru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya