Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2022] Kasus Polio Muncul Lagi di Indonesia, Pasca Eradikasi Tahun 2014

Kompas.com - 24/12/2022, 16:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine vaksinasi massal dilakukan dalam dua putaran.

Sub PIN putaran pertama dilaksanakan di Kabupaten Pidie mulai 28 November 2022. Lalu, vaksinasi diperluas seminggu setelahnya di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Kota Sabang pada 5 Desember.

Sedangkan untuk kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh sudah dimulai pada 12 Desember 2022.

Kemudian, vaksinasi massal polio ini dilanjutkan dengan sub PIN kedua. Sub PIN putaran kedua akan dimulai pada minggu ke-4 Januari 2023 meliputi seluruh wilayah di Provinsi Aceh.

"Jadi dengan adanya kasus di awal November, maka sesuai rekomendasi ITAGI, kita harus segera lakukan penanggulangan dengan imunisasi massal yang akan diselenggarakan di kabupaten/kota seluruh Aceh," jelas Prima.

Khusus di Kabupaten Pidie, pemerintah menargetkan 95.603 anak berusia 0-12 tahun mendapat vaksinasi massal.

Akselerasi vaksin polio di seluruh kabupaten/kota di Aceh ini ditargetkan menyasar 95 persen atau 1.217.939 anak Aceh berusia 0-12 tahun di 21 kabupaten/kota.

Bukan cuma anak-anak, vaksin tersebut menyasar para bayi di Aceh. Imunisasi kejar bagi anak usia 12-59 bulan juga diakselerasi untuk mencegah adanya KLB polio.

Sempat ada penolakan

Digelarnya vaksinasi massal juga tak serta-merta mudah dilakukan. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kabupaten Pidie Aceh, Arika Husnayanti, ada penolakan dari masyarakat saat dilakukan imunisasi polio massal di Aceh sejak tanggal 28 November 2022.

Penolakan itu datang dari sekolah-sekolah.

"Ada penolakan 15 persen, rata-rata di sekolah untuk penolakan dilakukan vaksinasi," kata Arika dalam konferensi pers secara daring, Selasa (29/11/2022).

Melihat penolakan itu, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan para guru bahwa vaksinasi OPV dan IPV aman dan mencegah anak-anak tertular virus polio.

Jangan khawatir

Mengingat vaksinasi massal masih berlangsung, Prima mengimbau masyarakat tidak khawatir untuk mengakses vaksinasi polio.

Pasalnya, Kementerian Kesehatan sudah memiliki sistem pelaporan KIPI yang langsung bisa ditangani ketika ada laporan masuk. Laporan ini akan diselidiki dan dianalisa.

Ada baiknya, warga segera melapor jika terdapat beberapa gejala yang muncul pasca imunisasi polio.

"Kalau ada keluhan jangan didiamkan anaknya, tapi langsung dilaporkan. Tapi sejauh ini nOPV2 cukup aman belum ada laporan yang menyatakan adanya reaksi yang serius untuk pelaksanaan vaksinasi," ujar Prima.

Sejauh ini, KIPI belum ditemukan. Dinas Kesehatan Aceh juga sudah menerjunkan tim KIPI di titik-titik vaksinasi. Bila terjadi, semua KIPI yang terjadi bakal terlebih dahulu ditangani di kabupaten/kota setempat, sebelum dilarikan ke provinsi.

Dinkes setempat telah menunjuk beberapa rumah sakit pemerintah di kabupaten/kota atau yang terdekat untuk melakukan penanganan cepat jika ditemukan adanya KIPI. Bebannya akan menjadi beban pemerintah provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com