Menurut Firli, realisasi 12 aksi tersebut berikut indikator hasilnya mencapai 53,1 persen.
“Jika diukur dari target 100 persen pada triwulan VIII, maka nilai capaian triwulan VI ini masuk kategori ‘kuning’ atau sedang,” ujar Firli.
Adapun beberapa capaian tersebut antara lain, sektor perizinan dan tata niaga yang berhasil mencapai Aksi Kebijakan Satu Peta 43,7 persen; capaian aksi Integrasi perencanaan-penganggaran pada sektor keuangan negara 57,3 persen.
Kemudian, pada aksi penegakan hukum dan reformasi birokrasi berhasil memangkas birokrasi, capaian pemangkasan birokrasi dan peningkatan layanan di sektor pelabuhan mencapai 69,5 persen.
Firli menuturkan, keberhasilan pencegahan korupsi sangat bergantung dari komitmen semua pihak. Ia mengklaim KPK akan terus memantau, mendampingi, dan mengkoordinir upaya pencegahan korupsi.
Pada kesempatan tersebut, Firli menuturkan aksi pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pelabuhan berhasil menghemat biaya Rp 182,32 miliar atau 33,8 persen.
Firli menuturkan, efisiensi biaya tersebut setelah berkat perbaikan tata kelola pada sektor pelabuhan. Salah satunya adalah penyederhanaan sistem proses layanan barang melalui single submission kepabean karantina.
“Telah memberikan dampak efisiensi biaya sebesar 33,8 persen atau Rp 182,32 miliar dan efektivitas waktu mencapai 21,96 persen,” kata Firli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.