Oleh karenanya, menurut Adi, deklarasi pencapresan saja tidak cukup. Parpol juga harus giat melakukan kerja-kerja politik demi mendongkrak tingkat elektoral kandidat capres masing-masing.
"Artinya, dapat tiket pilpres penting, deklarasi penting, tapi safari politik juga penting," tutur dia.
Sebelumnya, Nasdem memastikan bahwa Anies Baswedan bakal melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika terpilih sebagai presiden lewat Pemilu 2024. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, partainya tidak akan mendukung Anies jika tak berkomitmen meneruskan program Jokowi.
“Pak Anies misalnya, kalau dia tak berkomitmen, tidak ada komitmen yang utuh melanjutkan program Pak Jokowi, saya pastikan kita tak jadi mendukung dia,” kata Ali kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Baca juga: Bawaslu Tolak Laporan Dugaan Anies Curi Start Kampanye, Dianggap Tak Penuhi Syarat
Adapun Anies dideklarasikan sebagai capres Partai Nasdem pada Oktober lalu. Menurut survei terbaru sejumlah lembaga, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu kini melesat di urutan kedua.
Tingkat elektoral Anies tersebut bahkan menggeser posisi Prabowo Subianto di urutan ketiga. Prabowo sendiri mendeklarasikan kesiapannya sebagai capres Partai Gerindra pada Agustus lalu.
Selain dua nama itu, sosok politisi PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga digadang-gadang menjadi capres. Malahan, nama Ganjar unggul dalam berbagai survei elektabilitas capres, melampaui Anies dan Prabowo.
Namun demikian, sejauh ini belum ada satu pun nama yang ditetapkan sebagai capres peserta Pemilu 2024. Pendaftaran capres baru akan dibuka pada Oktober 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.