Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Tak Ingin PTPN Jadi Bancakan, Andre Rosiade Dukung PTPN Lakukan IPO

Kompas.com - 16/12/2022, 08:59 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, mendukung PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melakukan initial public offering atau IPO untuk salah satu subholding-nya di bidang sawit, PalmCo.

Andre menilai, IPO PalmCo dan revitalisasi di tubuh PTPN relevan untuk memutus tradisi "bancakan" di tubuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami (DPR) mendukung IPO PalmCo oleh PTPN. Dengan catatan, IPO ini betul-betul bisa mengembangkan PalmCo hadir di tengah-tengah masyarakat nantinya. PTPN juga diharapkan tidak lagi menjadi bancakan sejumlah pihak yang dapat merugikan perusahaan," ujar Andre dalam wawancara bersama Kompas.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2022).

Untuk diketahui, Kementerian BUMN mendukung rencana Holding PTPN III membangun tiga subholding. Langkah tersebut seiring dengan perseroan melakukan IPO yang akan berlangsung pada 2023.

Baca juga: PTPN V Catat Laba Berjalan Rp 1,03 Triliun di Kuartal III-2022

Adapun ketiga subholding tersebut di antaranya PalmCo, SugarCo atau PT Sinergi Gula Nusantara, dan Supporting Co. Melalui tiga subholding ini, PTPN III dapat mengoptimalkan aset dalam mendukung program ketahanan pangan.

Kementerian BUMN juga mengonsolidasikan PTPN dari 14 perusahaan menjadi 4 perusahaan. Selanjutnya, setelah mengurangi jumlah tersebut, BUMN bakal memisahkan perusahaan khusus kelapa sawit menjadi PalmCo.

Andre menegaskan, melalui IPO, kejadian kelangkaan minyak goreng pada beberapa waktu lalu dapat diatasi berkat perusahaan BUMN bidang sawit yang lebih sehat.

"Persoalannya, PTPN kan selama ini merugi. Sementara, pejabatnya kaya raya. Itu yang terjadi di daerah. Kami berharap, melalui IPO, PTPN dapat melakukan pembenahan dari berbagai sisi dan dikelola lebih profesional,” terang Andre.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Gerindra Sumbar: Prabowo Capres, Andre Rosiade Cagub Sumbar

Pelajaran dari kasus minyak goreng

Sebagai informasi, saat ini PTPN memiliki luas lahan kelapa sawit sebesar 500.000 hektar (ha).

Guna mendukung ekspansi PalmCo, PTPN bakal melakukan konversi 200.000 ha tanaman karet menjadi kelapa sawit. Dengan begitu, PalmCo nantinya akan mengelola lahan kelapa sawit seluas 700.000 ha.

Lebih lanjut Andre menambahkan, kejadian minyak goreng pada beberapa waktu lalu memberi tamparan bagi seluruh pihak. Pada kasus tersebut, lanjut Andre, negara dinilai tidak mampu mengintervensi permainan oligarki.

"Negara kalah terhadap oligarki, negara kalah terhadap pengusaha-pengusaha yang tidak pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sisi lain, pengusaha-pengusaha itu dengan seenak menetapkan harga sehingga merugikan rakyat kecil. Ini merupakan pekerjaan rumah bersama," katanya.

Baca juga: Bangun Perekonomian Enrekang, PTPN Group Mulai Proses Budidaya Kelapa Sawit

Untuk itu, imbuh Andre, aksi IPO yang dilakukan PTPN harus didukung dalam rangka perbaikan dan pengembangan PTPN. Dengan begitu, negara dapat mengintervensi aksi oligarki di bidang sawit.

Adapun intervensi oleh pemerintah, kata Ande, diperankan oleh BUMN di bidang sawit, yakni PTPN.

"Kalau BUMN-nya (masih) abal-abal, bagaimana (pemerintah) bisa mengintervensi? Bayangkan, kebutuhan minyak goreng dalam negeri 16 miliar liter. Sementara, PTPN hanya mampu menyumbang 7 juta liter. Ya enggak ada artinya fungsi PTPN. Ini salah satu permasalahannya sehingga perlu dibenahi dengan membentuk subholding PalmCo," tambahnya.

Untuk diketahui, aksi korporasi tersebut ditargetkan dilaksanakan pada kuartal kedua atau ketiga 2023.

Baca juga: Sidang Kasus Minyak Goreng Dikebut, Hakim Harap 29 Desember Sudah Putusan

Adapun pihak PTPN mengincar dana sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun dari agenda IPO PalmCo pada tahun depan.

Sejumlah lembaga dari dalam dan luar negeri bakal menjadi penasehat finansial untuk pelaksanaan IPO tersebut. Salah satunya, Mandiri Sekuritas dan McKinsey.

Dana hasil IPO tersebut rencananya akan dipakai untuk pengembangan bisnis PalmCo, terutama peningkatan jumlah lahan dan kemampuan produksi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com