Salin Artikel

Tak Ingin PTPN Jadi Bancakan, Andre Rosiade Dukung PTPN Lakukan IPO

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, mendukung PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melakukan initial public offering atau IPO untuk salah satu subholding-nya di bidang sawit, PalmCo.

Andre menilai, IPO PalmCo dan revitalisasi di tubuh PTPN relevan untuk memutus tradisi "bancakan" di tubuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami (DPR) mendukung IPO PalmCo oleh PTPN. Dengan catatan, IPO ini betul-betul bisa mengembangkan PalmCo hadir di tengah-tengah masyarakat nantinya. PTPN juga diharapkan tidak lagi menjadi bancakan sejumlah pihak yang dapat merugikan perusahaan," ujar Andre dalam wawancara bersama Kompas.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2022).

Untuk diketahui, Kementerian BUMN mendukung rencana Holding PTPN III membangun tiga subholding. Langkah tersebut seiring dengan perseroan melakukan IPO yang akan berlangsung pada 2023.

Adapun ketiga subholding tersebut di antaranya PalmCo, SugarCo atau PT Sinergi Gula Nusantara, dan Supporting Co. Melalui tiga subholding ini, PTPN III dapat mengoptimalkan aset dalam mendukung program ketahanan pangan.

Kementerian BUMN juga mengonsolidasikan PTPN dari 14 perusahaan menjadi 4 perusahaan. Selanjutnya, setelah mengurangi jumlah tersebut, BUMN bakal memisahkan perusahaan khusus kelapa sawit menjadi PalmCo.

Andre menegaskan, melalui IPO, kejadian kelangkaan minyak goreng pada beberapa waktu lalu dapat diatasi berkat perusahaan BUMN bidang sawit yang lebih sehat.

"Persoalannya, PTPN kan selama ini merugi. Sementara, pejabatnya kaya raya. Itu yang terjadi di daerah. Kami berharap, melalui IPO, PTPN dapat melakukan pembenahan dari berbagai sisi dan dikelola lebih profesional,” terang Andre.

Pelajaran dari kasus minyak goreng

Sebagai informasi, saat ini PTPN memiliki luas lahan kelapa sawit sebesar 500.000 hektar (ha).

Guna mendukung ekspansi PalmCo, PTPN bakal melakukan konversi 200.000 ha tanaman karet menjadi kelapa sawit. Dengan begitu, PalmCo nantinya akan mengelola lahan kelapa sawit seluas 700.000 ha.

Lebih lanjut Andre menambahkan, kejadian minyak goreng pada beberapa waktu lalu memberi tamparan bagi seluruh pihak. Pada kasus tersebut, lanjut Andre, negara dinilai tidak mampu mengintervensi permainan oligarki.

"Negara kalah terhadap oligarki, negara kalah terhadap pengusaha-pengusaha yang tidak pro terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sisi lain, pengusaha-pengusaha itu dengan seenak menetapkan harga sehingga merugikan rakyat kecil. Ini merupakan pekerjaan rumah bersama," katanya.

Untuk itu, imbuh Andre, aksi IPO yang dilakukan PTPN harus didukung dalam rangka perbaikan dan pengembangan PTPN. Dengan begitu, negara dapat mengintervensi aksi oligarki di bidang sawit.

Adapun intervensi oleh pemerintah, kata Ande, diperankan oleh BUMN di bidang sawit, yakni PTPN.

"Kalau BUMN-nya (masih) abal-abal, bagaimana (pemerintah) bisa mengintervensi? Bayangkan, kebutuhan minyak goreng dalam negeri 16 miliar liter. Sementara, PTPN hanya mampu menyumbang 7 juta liter. Ya enggak ada artinya fungsi PTPN. Ini salah satu permasalahannya sehingga perlu dibenahi dengan membentuk subholding PalmCo," tambahnya.

Untuk diketahui, aksi korporasi tersebut ditargetkan dilaksanakan pada kuartal kedua atau ketiga 2023.

Adapun pihak PTPN mengincar dana sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun dari agenda IPO PalmCo pada tahun depan.

Sejumlah lembaga dari dalam dan luar negeri bakal menjadi penasehat finansial untuk pelaksanaan IPO tersebut. Salah satunya, Mandiri Sekuritas dan McKinsey.

Dana hasil IPO tersebut rencananya akan dipakai untuk pengembangan bisnis PalmCo, terutama peningkatan jumlah lahan dan kemampuan produksi. 

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/16/08590001/tak-ingin-ptpn-jadi-bancakan-andre-rosiade-dukung-ptpn-lakukan-ipo

Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke