Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Singkat Parpol Pemilu 2024: 17 Partai Nasional, 6 Lokal Aceh

Kompas.com - 15/12/2022, 16:23 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahapan Pemilu 2024 memasuki babak baru. Sebanyak 17 partai politik nasional dan 6 partai politik lokal Aceh resmi ditetapkan sebagai peserta pemilu.

Penetapan 23 partai politik tersebut termaktub dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 518 Tahun 2022 yang diterbitkan pada Rabu (14/12/2022).

Pada saat bersamaan, KPU juga menetapkan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 melalui rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut partai politik.

Tahapan Pemilu 2024 sendiri sedianya sudah digelar sejak pertengahan Juni 2022. Ke depan, masih banyak tahapan yang akan digelar hingga pemungutan suara diselenggarakan pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Ini Nomor Urut Partai Politik Pemilu 2024, Tentukan Pilihanmu!

Nantinya, pemilu digelar serentak di seluruh daerah dengan lima pemilihan, yakni pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Untuk mengenal lebih dekat, berikut profil singkat 17 partai politik nasional dan 6 partai lokal Aceh peserta Pemilu 2024 berdasarkan nomor urut.

Partai politik nasional

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan partai politik yang identik dengan warga Nahdlatul Ulama (NU). Memang, kelahirannya tak bisa dilepaskan dari masyarakat Nahdliyin.

Nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pun lekat dengan partai ini. Selain itu, PKB juga identik dengan sejumlah nama besar seperti Matori Abdul Djalil hingga Alwi Shihab.

PKB dibentuk sejak era reformasi tahun 1988 dan eksis dari pemilu ke pemilu. Pada Pemilu 2019, perolehan suara partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu mencapai 13.570.970 atau 9,69 persen dengan 58 kursi DPR RI.

2. Partai Gerindra
Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra dibesut oleh sejumlah politisi seperti Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai ketua umum, Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, Sufmi Dasco Ahmad, dan sejumlah nama lain.

Meski baru lahir pada tahun 2008 dan debut pada Pemilu 2009, Gerindra berhasil meraih suara besar dalam tiga pemilu terakhir.

Pada Pemilu 2019, partai berlambang kepala garuda itu mengantongi 17.594.839 suara atau 12,57 persen. Jumlah ini menempatkan Gerindra di urutan kedua partai dengan perolehan suara terbanyak dengan 78 kursi di DPR RI.

3. PDI Perjuangan
Lahir dari sejarah panjang dualisme kepemimpinan Partai Demokrasi Indonesia, PDI-P resmi dideklarasi oleh Megawati Soekarnoputri pada 14 Februari 1999.

Popularitas Megawati saat itu berhasil mendongkrak suara partainya, sehingga pada Pemilu 1999 PDI-P mengantongi 36,6 juta suara pemilih. Dua tahun setelahnya, Megawati diangkat sebagai presiden kelima RI oleh MPR.

Baca juga: Delapan Parpol Parlemen Pilih Pakai Nomor Urut Lama untuk Pemilu 2024, Ini Rinciannya

Hampir satu dekade terakhir, PDI-P berhasil menjadi partai dengan perolehan suara tertinggi dan mengantarkan Joko Widodo ke tampuk tertinggi kekuasaan presiden.

Sebanyak 27.503.961 atau 19,33 persen suara pemilih berhasil dikantongi PDI-P pada Pemilu 2019 atau setara dengan 128 kursi DPR RI.

4. Partai Golkar
Golongan Karya (Golkar) menjadi salah satu partai politik tertua di Indonesia. Partai berlambang pohon beringin itu pernah berkuasa selama puluhan tahun di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Partai Golkar pertama kali mengikuti pemilu pada tahun 1971. Setelahnya, selama era Orde Baru, Golkar hampir selalu memenangkan pemilihan dengan perolehan suara di kisaran 60-70 persen.

Partai itu kini dipimpin oleh Airlangga Hartarto. Pada Pemilu 2019, Golkar berada di urutan ketiga partai dengan perolehan suara terbanyak yakni 17.229.789 atau 12,31 persen, setara 85 kursi DPR RI

5. Partai Nasdem
Pada awalnya, Nasdem merupakan sebuah organisasi dengan nama yang sama, yakni Nasional Demokrat. Organisasi yang didirikan Surya Paloh ini perlahan-lahan bertranformasi menjadi partai politik.

Sebagai partai, Nasdem dideklarasikan pada 26 Juli 2011. Sejauh ini, Nasdem baru mengikuti dua kali pemilu, yaitu pada 2014 dan 2019.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com