Setelah SBY turun tahta, elektoral Demokrat cenderung lesu. Pada Pemilu 2019, partai yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu mendapat 10.876.507 suara atau 7,77 persen dengan perolehan 54 kursi DPR RI.
15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Sejak awal muncul, PSI mencitrakan diri sebagai partai anak muda. Memang, PSI lahir dari gagasan sejumlah anak muda seperti Grace Natalie, Raja Juli Antoni, Isyana Bagoes Oka, dan beberapa nama lainnya.
PSI resmi berdiri pada 16 November 2014. Partai yang kini diketuai oleh Giring Ganesha itu turut berpartisipasi pada Pemilu 2019, namun gagal tembus Parlemen karena hanya mengantongi 2.650.361 atau 1,85 persen suara.
Baca juga: Kapolri Wanti-wanti Anggota Siapkan Pengamanan hingga Cegah Polarisasi Jelang Pemilu 2024
16. Perindo
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) didirikan oleh bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, 8 Oktober 2014. Sebelum membentuk partai sendiri, Hary sempat bergabung dengan Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Perindo ikut serta pada gelaran Pemilu 2019, namun tak lolos parliamentary threshold karena hanya mendapat 3.738.320 suara atau 2,07 persen.
17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
PPP dideklarasikan pada 5 Januari 1973. Partai berlambang Kabah itu merupakan hasil peleburan empat parpol keagamaan yakni Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).
Pada Pemilu 2019, PPP mendapat 6.323.147 suara atau 4,52 persen. Ini menempatkan PPP sebagai partai urutan kesembilan atau terakhir yang lolos ke Parlemen dengan perolehan 19 kursi DPR RI.
Baru-baru ini, terjadi dinamika di internal PPP. Suharso Monoarfa dilengserkan dari kursi ketua umum dan sementara digantikan oleh Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum PPP.
Baca juga: Partai Ummat Tak Memenuhi Syarat Verifikasi Parpol Peserta Pemilu di NTT dan Sulut
18. Partai Nanggroe Aceh (PNA)
PNA didirikan pada 24 April 2012 oleh Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh periode 2007-2012. Irwandi kini menjabat sebagai ketua umum.
Sebelum tahun 2017, Partai yang dulunya bernama Partai Nasional Aceh ini sudah dua kali mengikuti pemilu, yakni pada 2014 dan 2019.
19. Partai Generasi Atjeh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)
Partai Gabthat berdiri pada tahun 2007. Sebelum berbentuk partai, Gabthat merupakan yayasan pendidikan.
Partai ini dimotori oleh Teuku Syahril sebagai ketua umum dan Safwadi sebagai sekretaris jenderal.
20. Partai Darul Aceh (PDA)
PDA dulunya bernama Partai Daerah Aceh, lanjutan dari Partai Daulat Aceh yang dirikan pada tahun 2007. Partai ini berada di bawah naungan Muhibbussabri A Wahab sebagai ketua umum dan Syahminan Zakaria sebagai sekretaris jenderal.
Baca juga: Kemenlu Serahkan Daftar 1,8 Juta Pemilih Potensial untuk Pemilu 2024 ke KPU
21. Partai Aceh (PA)
Partai Aceh dulunya bernama Partai Gerakan Aceh Merdeka (GAM), lantas sempat berganti nama menjadi Partai Gerakan Aceh Mandiri.
Partai yang dimotori oleh Muzakir Manaf ini menjadi pemenang di Aceh pada Pemilu 2009 dengan perolehan suara sebesar 46,91 persen.
22. Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh
PAS Aceh dibesut oleh sejumlah tokoh dari kalangan ulama yakni Tu Bulqani sebagai ketua umum, Zikri sebagai sekretaris jenderal, dan Hamdan Budiman sebagai wakil sekretaris jenderal.
23. Partai Solidaritas Independen Rakyat Aceh (SIRA)
SIRA lahir dari organisasi gerakan sipil yang semula bernama Sentral Informasi Referendum Aceh. Sebagai partai politik, SIRA dideklarasikan pada 10 Desember 2007.
Saat ini, partai tersebut diketuai oleh Muslim Syamsudin, dengan Muhammad Daud sebagai sekretaris jenderal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.