Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peraih Adhi Makayasa Disentil Jaksa karena Tertawa Saat Cerita Beli DVR CCTV untuk Pos Satpam Rumah Sambo

Kompas.com - 15/12/2022, 14:28 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Sub Unit (Kasubnit) I Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, AKP Irfan Widyanto disentil jaksa karena tertawa saat sedang bercerita terkait pembelian DVR CCTV untuk menggantikan DVR CCTV di pos satpam di dekat rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga.

Hal itu terjadi saat Irfan menjadi saksi dalam kasus obstruction of justice terkait kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022).

Awalnya, Irfan mengaku diperintahkan untuk mengambil DVR CCTV di pos satpam dekat rumah Ferdy Sambo oleh mantan Kaden A Biro Paminal Divisi Propam Polri, Kombes Agus Nurpatria.

Baca juga: Irfan Widyanto Akui Tak Pegang Surat Perintah Saat Ambil CCTV di Kompleks Rumah Ferdy Sambo

Dalam proses pengambilan DVR CCTV, Irfan menghubungi teknisi CCTV bernama Afung. Afung merupakan teknisi CCTV yang biasa digunakan jasanya oleh Bareskrim.

Irfan memesan kepada Afung sebanyak dua DVR CCTV berwarna hitam ke Kompleks Polri Duren Tiga.

"Pak Afung, tolong pesankan saya dua DVR CCTV warna hitam yang biasa dipakai untuk tempat umum," ujar Irfan.

Adapun pemesanan DVR CCTV itu dilakukan pada 9 Juli 2022 sore atau satu hari setelah kejadian pembunuhan Brigadir J.

Afung baru datang membawa DVR CCTV sekitar pukul 17.30 WIB.

"Setelah Afung datang saya berjalan dengan Afung dan dua anggota saya. Setelah masuk pos satpam, saya masuk. (Saya bilang ke satpam) 'Malam Pak, saya diperintah ganti CCTV'" tutur dia.

Baca juga: AKP Irfan Dicecar soal Kedekatannya dengan Sambo, Status di Satgassus Merah Putih Diperdebatkan

Setelah mengganti DVR CCTV di pos satpam dengan yang baru, DVR CCTV lama diserahkan oleh Irfan kepada pihak Propam.

Irfan pun melaporkan hasil kerjanya kepada Agus Nurpatria.

Setelah itu, Irfan membayar jasa dan DVR CCTV yang telah dibeli dari Afung.

Namun, ternyata, Irfan meminjam uang dari temannya untuk membeli DVR CCTV itu.

"Saya bayar. Pakai uang teman saya. (Namanya) Indra," kata Irfan.

Jaksa pun bertanya kenapa Irfan tidak membayar DVR CCTV dengan uangnya sendiri.

Baca juga: Terkuaknya Indikasi Kebohongan Ferdy Sambo-Putri Candrawathi di Uji Poligraf dan Bantahan Para Terdakwa...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com