Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Kembali Singgung Warna Biru, Kali Ini Soroti Kekalahan Kroasia dari Argentina

Kompas.com - 14/12/2022, 12:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto kembali menyinggung soal warna biru.

Kali ini, Hasto menyoroti warna biru pada seragam jersey timnas sepakbola Kroasia yang kalah dari Argentina 0-3 dalam babak Semifinal Piala Dunia 2022, Rabu (14/12/2022) dini hari.

Kata Hasto, ada salah satu kader PDI-P, yaitu Ketua Bidang Koperasi dan UMKM DPP PDIP Mindo Sianipar yang menduga kekalahan Kroasia karena mengganti seragam timnas dengan mengubahnya ke warna biru.

"Pak Mindo ini ikut nonton tadi malam, makanya tadi bilang, kesalahan Kroasia adalah dia mengganti seragamnya dari merah putih menjadi biru," kata Hasto dalam acara pembekalan dan penguatan antikorupsi kepada bakal calon anggota legislatif di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Balas Pernyataan Hasto, Politisi Demokrat: Tunjukan Kurangnya Daya Imajinasi

Hasto berkelakar, kekalahan Kroasia itu bisa saja karena kehilangan semangat merah putih yang biasanya melekat dalam jersey timnas.

Hal itu disampaikan Hasto karena menganggap bahwa masyarakat Indonesia juga mendukung Kroasia untuk menang.

"Namanya saja ada Asia-Asianya, Kroasia kan. Eh begitu dilihat kok pakai biru. Nah, itulah karena spirit merah putih hilang makanya kalah dengan Argentina," ujarnya berkelakar.

"Ini yang bilang Pak Mindo loh bukan saya. Saya hanya menirukan apa yang disampaikan oleh Pak Mindo," kata Hasto lagi.

Baca juga: Argentina Vs Kroasia: Luka Modric Singgung Penalti Messi

Kemudian, Hasto mengatakan, kelakar soal penyebab kekalahan Kroasia itu juga diamini oleh Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Djarot, kata Hasto, juga senada mengatakan bahwa Kroasia kalah karena pergantian seragam dari merah putih ke warna biru.

"Padahal, penjaga gawangnya hebat itu selalu setiap penalti Kroasia menang. Tapi kaget dengan warna biru yang melekat di badannya. Itu kata Pak Mindo dan Pak Djarot," ujar Hasto diiringi tawa.

Namun, Hasto menyatakan agar hal ini tidak dibawa serius. Ia menegaskan hal ini hanya sebagai candaan dalam sepakbola.

Ia melanjutkan dengan membawakan candaan bahwa timnas Indonesia lebih hebat karena belum terkalahkan oleh tim-tim negara besar lainnya.

Baca juga: Soal Capres PDI-P, Hasto: Akan Ada Pertemuan Intens antara Megawati dan Jokowi

"Kita menjadi tim kesebelasan paling hebat karena belum pernah dikalahkan Argentina, oleh kesebelasan Jerman, Brasil," katanya.

"Maka, kata Cak Lontong, kesebelasan Indonesia itu paling hebat di dunia karena belum pernah dikalahkan tim-tim hebat itu. Karena memang belum pernah bertanding," ujarnya lagi yang diiringi gelak tawa seisi ruangan acara.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto juga sempat menyinggung warna biru pada Oktober 2022.

Singgungan itu berkaitan adanya partai yang tadinya bergabung ke dalam barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin, kini telah lepas.

Meski tak menyinggung secara langsung partai yang dimaksud, Hasto mengatakan, lepasnya partai itu lantaran telah mengusung calon presiden sendiri.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa partai itu identik dengan warna biru.

Baca juga: Saat Sekjen PDI-P Sanjung PAN, Sebut Biru yang Lebih Segar dan Cerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com