Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Ferdy Sambo ke Bharada E, Ricky, dan Kuat Usai Habisi Brigadir J: Kalian Tak Bisa Jaga Ibu!

Kompas.com - 13/12/2022, 18:26 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ferdy Sambo meluapkan emosi ke para anak buahnya usai penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Sambo sempat berteriak ke Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, menyebut bahwa ketiganya tak mampu menjaga sang istri, Putri Candrawathi.

Peristiwa ini diungkap oleh Richard Eliezer saat hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (13/2/2022).

Baca juga: Momen Bharada E Emosi Jawab Kuasa Hukum Ferdy Sambo: Saya Didoktrin Klien Bapak!

Menurut penuturan Richard, emosi Sambo tak terbendung sejak berhadapan dengan Yosua di TKP penembakan. Sebelum Yosua dieksekusi, Sambo sempat memegang leher ajudannya itu dan menyuruhnya untuk berjongkok.

Kebingungan Yosua saat itu pun tak ditanggapi Sambo. Malahan, kata Richard, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri tersebut langsung menyuruh dia menembak Yosua.

"Woy kau tembak! Kau tembak cepat!" kata Richard mengingat perkataan Sambo saat itu.

Richard pun langsung mengeluarkan pistol yang sebelumnya telah dia kokang. Ia tembakkan senjata api tersebut 3-4 kali ke arah Yosua.

Setelah itu, menurut Richard, Yosua langsung jatuh tersungkur. Namun, korban diduga tak langsung tewas lantaran Richard mengaku masih mendengar erangan Yosua.

Baca juga: Ferdy Sambo ke Bharada E: Kita Berdua Tanggung Jawab, Jangan Kau Libatkan Istri Saya, Kuat, Ricky...

Sejurus kemudian, Sambo mendekati Yosua, mengokang senjata, dan menembakkannya ke arah korban.

"Pak FS (Ferdy Sambo) maju, langsung kokang senjata, Yang Mulia. Di samping tangga langsung tembak ke arah almarhum (Yosua), Yang Mulia," ujar Richard.

Ferdy Sambo lantas menembakkan pistol beberapa kali ke arah tembok. Dia juga mengambil senjata yang ada di pinggang Yosua dan melepaskan sejumlah tembakan ke dinding.

Setelahnya, pistol tersebut Sambo tempelkan ke tangan Yosua. Upaya ini untuk memuluskan skenario yang Sambo susun mengenai baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J.

Barulah kemudian, Sambo menumpahkan amarahnya ke Richard, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf yang saat itu berada di ruangan tersebut.

"Pada saat itu Pak FS memakai sarung tangan hitam, Yang Mulia. Baru habis ditembakkan, (pistol) diletakkan, berdiri Pak FS, lalu jalan ke arah kami, Yang Mulia, terus teriak 'kalian tak bisa jaga Ibu!" ungkap Richard.

Masih dengan nada tinggi, kata Richard, Sambo juga sempat menyuruh Ricky Rizal mengecek ponsel Yosua. Setelah itu, mantan jenderal bintang dua tersebut keluar dari TKP.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com