Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Pastikan Urus Anak-anak Aipda Sofyan, Korban Bom Bunuh Diri di Bandung

Kompas.com - 09/12/2022, 17:08 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan, semua anak almarhum Aipda Sofyan yang tewas akibat teror bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung akan diurus Polri.

Hal tersebut disampaikan Sigit kepada istri dan keluarga Aipda Sofyan saat berkunjung ke Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Video tersebut juga diunggah dalam akun Instagram resmi Kapolri, @listyosigitprabowo.

"Ibu yang sabar, tenang, nanti masalah putra-putranya nanti kita yang urus,” kata Sigit dalam akun Instagram resminya, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Ridwan Kamil: Polisi Terus Siaga Pasca-bom Bunuh Diri di Astanaanyar

Dalam video itu, Sigit awalnya menanyakan jumlah anak-anak dari Aipda Sofyan.

Pihak keluarga kemudian menyebutkan, anak Aipda Sofyan dan istri ada tiga.

Anak pertama kelas 2 SMA dan dua lainnya masih SD kelas 6 dan kelas 2.

Sigit juga menyampaikan harapan agar anak pertama tersebut bisa meneruskan jejak ayahnya menjadi polisi.

“SMA kelas 2 ya, yaudah nanti nerusin (polisi), biar nerusin (Aipda Sofyan)," ucap Sigit.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Astanaanyar Gunakan Bom Panci Rakitan Berisi Proyektil Paku, Ada Dugaan Motif Kebencian

Adapun unggahan tersebut telah diizinkan dikutip oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat sore.

Dalam narasi videonya, Sigit menyampaikan bahwa kehadirannya ke rumah sakit untuk mendoakan serta memberikan dukungan dan motivasi kepada para korban dan keluarga.

Ia juga datang untuk memberikan penghormatan kepada Aipda Sofyan yang telah gugur akibat bom bunuh diri.

“Tetaplah kuat Bhayangkaraku. Apa pun yang terjadi, teruslah semangat melaksanakan tugas pokok untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat,” ujar Sigit.

Baca juga: Saat Abu Bakar Baasyir Soroti Bom Bunuh Diri di Bandung...

Bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar terjadi pada Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB.

Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan, saat apel pagi, ada seseorang masuk ke Mapolsek dan mengacungkan senjata.

Orang tersebut kemudian menerobos apel pagi.

"Anggota menghindar, kemudian ada ledakan. Pelaku membawa bom meninggal dunia di lobi Astanaanyar," kata Aswin pada Rabu (7/12/2022).

Dari kejadian teror itu, Aipda Sofyan meninggal dunia. Sementara itu, 11 orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Pengamat Ragu Pelaku Pengeboman Mapolsek Astanaanyar Lone Wolf

Polri juga telah menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa kepada Aipda Sofyan atas jasanya selama ini.

Pangkatnya almarhum pun dinaikan jadi Aiptu Anumerta.

Dalam kejadian itu, ada sipil juga yang menjadi korban.

Saat ini, dua polisi masih dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com