Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam IPFD, Menlu Retno Minta Kawasan Pasifik jadi Wilayah Damai, Stabil, Sejahtera

Kompas.com - 07/12/2022, 17:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi masih melangsungkan pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali, pada Rabu (7/12/2022).

Dalam pertemuan itu, Retno ingin negara di kawasan Pasifik memastikan bahwa wilayah itu menjadi wilayah yang damai, stabil, dan sejahtera. Komitmen ini menjadi salah satu dari tiga pesan yang dia sampaikan dalam pidato pembukaan IPFD.

"Saya menyarankan tiga hal yang dapat menjadi fokus kerja sama ke depan, pertama memastikan Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Retno dalam konferensi pers pasca pembukaan IPFD secara daring, Rabu.

Baca juga: Perkuat Kemitraan RI di Pasifik, Menlu Retno Temui Perwakilan Negara-negara Pasifik

Untuk memastikan kawasan ini damai, Retno berpendapat, negara-negara Pasifik harus terus mendorong kepercayaan strategis (strategic trust) dan semangat kolaborasi (spirit of collaboration).

Lalu, menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional termasuk penghormatan kepada kedaulatan dan integritas wilayah. Dia juga mengajak semua pihak untuk membangun arsitektur regional yang kuat dan inklusif.

"Pasifik harus menjadi bagian integral dari kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera," ucap dia.

Baca juga: Pimpin Covax, Menlu: Negara Berkembang Harus Jadi Bagian Integral Rantai Pasok Kesehatan Global

Sementara itu, pesan kedua yang disampaikan Retno adalah pentingnya membangun kerja sama yang konkret. Kerja sama konkret ini adalah kerja sama dengan pencapaian tujuan tertentu, alias bukan hanya sebatas melakukan pembicaraan.

Menurut Retno, kerja sama ini memerlukan sebuah komitmen yang kuat. Hanya dengan komitmen kuat lah yang dapat mewujudkan kerja sama yang menguntungkan rakyat semua negara di Pasifik.

"Jadi kita tidak boleh hanya bicara, jadi kita harus kerjakan apa yang kita katakan. Yang tadi saya sebutkan walk the talk," ucap dia.

Retno menyebut, kerja sama ini dapat dimulai dari isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, penanganan risiko bencana.

Baca juga: Soal G20, Menlu: Gawe Besarnya Selesai tapi Kita Perlu Tindak Lanjuti

Kerja sama di bidang prioritas ini akan dibicarakan pada besok hari.

Selain kerja sama di bidang prioritas, pihaknya ingin memajukan kerja sama bidang ekonomi kelautan berkelanjutan. Begitu pula kerja sama di bidang olahraga, pendidikan, dan pertukaran budaya.

"Meningkatkan people to people contact juga penting mendorong konektivitas dan ikatan kekeluargaan antara negara Pasifik. Dan ini dapat kita lakukan dengan people to people contact, misalnya melalui olahraga, pendidikan, dan pertukaran budaya," ungkap Retno.

Kemudian, pesan ketiga adalah membuat platform pembangunan yang komprehensif dan inklusif.

Retno menyampaikan, kesempatan kerja sama pembangunan harus dibuka yang seluas-luasnya kepada semua negara tanpa kecuali. IPFD, kata dia, dapat menghubungkan antara negara-negara pasifik dengan mitra pembangunan di kawasan dan di luar kawasan.

Baca juga: Menlu Rusia dan Sejumlah Delegasi Tinggalkan KTT G20 Bali

Nantinya lanjut Retno, pertemuan IPFD menghasilkan Bali Message on Development Cooperation in The Pacific yang berisi komitmen Indonesia dan negara Pasifik untuk meningkatkan kemitraan.

"Bali message juga mengukuhkan komitmen Indonesia untuk mengimplementasikan secara konkret visi Pasifik Elevation melalui bantuan teknis dan bantuan pembangunan yang lebih intensif," sebut Retno.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi tuan rumah dalam IPFD, di samping tiga pertemuan lain, yaitu Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum), Bali Democracy Forum (BDF), dan International Conference on Afghan Women's Education (ICAWE).

IPFD diselenggarakan sebagai manifestasi komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama termasuk kerja sama pembangunan dengan negara-negara Pasifik dengan visi Pacific Elevation.

Baca juga: Momen Menlu Meksiko Buka Pameran Foto dan Lukisan di Bali

Pertemuan IPFD dihadiri oleh 17 negara dan teritori Pasifik, 4 organisasi sub-regional dan multilateral, serta 5 negara undangan.

Termasuk di antara yang hadir adalah Perdana Menteri Nieu dan 6 menteri dari Australia, Cook Islands, Micronesia, New Zealand, Papua New Guinea, dan Timor Leste serta 1 wakil menteri dari Tonga.

Tema yang diangkat dalam pertemuan adalah Grow and Prosper Together. IPFD membahas dua isu utama, yaitu Economic Development (Pembangunan Ekonomi) dan Human Development atau People's Welfare (Pengembangan SDM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com