Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Prestasi Yudo Margono di Angkatan Laut

Kompas.com - 28/11/2022, 18:13 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani telah mengumumkan nama calon Panglima TNI baru yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa. 

Sosok yang diusulkan Presiden Joko Widodo tersebut adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

"Saya akan mengumumkan bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut, yang menjabat KSAL saat ini," ujar Puan dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Jokowi Usulkan Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Mekanisme Selanjutnya di DPR

Puan mengatakan, Yudo diterima oleh DPR untuk mengikuti mekanisme pemilihan Panglima TNI yang berlaku. Yudo akan segera menjalani fit and proper test di Komisi I DPR.

Berikut prestasi Yudo yang ia torehkan bersama TNI AL:

Usir kapal China di Natuna

Pada awal Januari 2020, nelayan di Natuna, Kepulauan Riau, sempat dirisaukan dengan kehadiran kapal-kapal China yang menangkap ikan secara ilegal di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Kehadiran kapal nelayan China bahkan sampai dikawal oleh dua Coast Guard China atau kapal penjaga pantai China dan satu kapal pengawasan perikanan milik China.

Baca juga: DPR Terima Surpres Calon Panglima TNI Yudo Margono, Pratikno: Prosesnya Menegangkan

Saat itu, Yudo yang masih menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) dengan pangkat Laksamana Madya (Laksdya) turun tangan langsung.

Yudo turut memantau pergerakan kapal-kapal China melalui patroli maritim.

Bahkan, karena permasalahan pencurian ikan inilah membuat Yudo harus berkantor sementara di Natuna agar bisa memantau secara berkelanjutan situasi di Natuna.

Pada 12 Januari 2020, kapal-kapal China yang sebelumnya berada di Natuna pun berlahan hengkang dari area perairan ZEEI.

Baca juga: KSAL Laksamana Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI

Setelah peristiwa ini, Yudo mengintruksikan untuk menyiagakan tujuh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di Natuna.

"Tujuh KRI akan operasi rutin setiap hari, harus ada unsur yang jaga supaya tidak kembali masuk," kata Yudo kala itu, dikutip dari Antara.

Evakuasi WNI

Satu bulan setelah permasalahan pencurian ikan oleh kapal China di Natuna rampung, Yudo langsung mengalihkan perhatiannya menuju Kepulauan Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pada 26 Februari 2020, Yudo membentuk Tim Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) guna mengobservasi 188 warga negara Indonesia (WNI) dari kapal World Dream sebagai upaya pencegahan dari penyebaran Covid-19.

Baca juga: KSAL Yudo Margono, Sang Panglima Kapal Perang Calon Kuat Panglima TNI

Halaman:


Terkini Lainnya

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Tentara Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Tentara Lalu Diringkus Polisi

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com