Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Korsleting Picu Kepulan Asap di Baintelkam Mabes Polri

Kompas.com - 25/11/2022, 15:27 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepulan asap dari Gedung Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri pada Kamis (24/11/2022) sempat menyedot perhatian masyarakat.

Sebab kepulan asap itu muncul diduga akibat kebakaran.

Akan tetapi, ternyata Mabes Polri menyampaikan keterangan yang menyatakan kepulan asap itu bukan karena kebakaran melainkan korsleting.

Berikut ini sejumlah fakta tentang korsleting di Gedung Baintelkam Mabes Polri yang dirangkum Kompas.com.

Baca juga: Ruang Badan Intel di Mabes Polri Sempat Kebakaran, Dipadamkan dengan APAR

1. Korsleting dipadamkan kilat dengan APAR

Informasi awal kebakaran di Gedung Baintelkam disampaikan oleh Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Ruwanto.

"Iya, tapi sudah padam," kata Ruwanto.

Petugas call center Damkar Jakarta Selatan, Suparno juga membenarkan hal itu.

Menurutnya, kebakaran sudah dipadamkan dalam waktu cepat hanya dengan alat pemadam api ringan (APAR).

Baca juga: Polri: Tidak Ada Kebakaran di Ruang Baintelkam Mabes Polri, Hanya Korsleting

"Cuma dipadamkan pakai APAR aja kok. Di ruang badan Intel katanya," kata Suparno saat dikonfirmasi pada Kamis (24/11/2022).

Lebih lanjut, Suparno mengatakan, pihaknya mengirimkan tiga unit mobil pemadam kebakaran. Namun, api sudah berhasil dipadamkan hanya menggunakan APAR.

Suparno mengungkapkan, kebakaran berlangsung sekitar pukul 19.55 WIB dan padam sekitar pukul 20.00 WIB.

"Begitu sampai sana dipadamkan oleh pakai APAR langsung mati. Paling juga 3 menit," ujarnya.

2. Asap dipicu korsleting

Kepala Pelayanan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Kayanma Polri) Kombes Yudhi Sulistianto Wahid mengatakan, kepulan asap di ruang Baintelkam pada Kamis malam kemarin bukan kebakaran tetapi akibat korsleting.

"Saya Kayanma Polri menjelaskan tidak ada kebakaran hanya korslet listrik dan audah dipadamkan pada saat itu," kata Yudhi kepada wartawan, Kamis (24/11/2022) malam.

Menurut dia, setelah kejadian korsleting itu dan api dipadamkan, ruangan tersebut sempat dipenuhi asap tebal.

Baca juga: Polri: Tidak Ada Barang Terbakar akibat Korsleting di Ruang Baintelkam

Petugas pemadam kebakaran (damkar) Jakarta Selatan ikut membantu proses mengeluarkan asap yang ada di dalam gedung.

"Asap dari konslet listrik, korslet baterai antara besi sama besi jadi pada saat itu sudah ditanggulangi oemadam dan teman-tema pemadam kebakaran datang, tidak ada api," kata dia.

3. Korsleting UPS

Yudhi mengatakan, korsleting di ruang Baintelkam yang memicu kepulan asap terjadi karena korsleting pada 2 perangkat baterai UPS (uninterruptible power supply) di ruang peladen (server) Baintelkam.

Hal itu terjadi saat proses renovasi di ruang Baintelkam.

Ia mengatakan, korsleting diduga terjadi saat para teknisi sedang memindahkan posisi baterai UPS server Baintelkam Polri.

Hal itu kemudian menimbulkan korsleting dan asap tebal seolah ada kebakaran. Padahal, kata dia, hanya korsleting biasa.

Baca juga: Polri Akan Periksa 2 Teknisi Terkait Korsleting di Ruang Baintelkam Mabes Polri

"Ya itulah mungkin (kesalahan), kita enggak tahu ya soalnya itu kejadian pada saat teknisi lagi memindahkan. Sehingga, ada korslet yang menimbulkan asap yang seolah-olah terjadi kebakaran," ujar Yudhi.

Hal itu juga disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).

"Baterai tersebut rencana akan dipindahkan keluar kantor oleh teknisi tapi mengalami semacam hubungan pendek yang mengakibatkan percikan api. Tapi sudah bisa dikendalikan," ujar dia.

4. Tak ada korban dan barang terbakar

Menurut Yudhi tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian itu.

"Tidak ada yang luka. Jadi, tidak ada korban ya, hanya asap saja," kata Yudhi di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Selain itu dilaporkan tidak ada barang-barang yang terbakar dalam kejadian itu.

"Tidak ada barang-barang lain yang terbakar," kata Ramadhan.

Baca juga: Mabes Polri Sebut Tak Ada Korban dalam Korsleting di Ruang Baintelkam

5. 2 teknisi diperiksa

Yudhi mengatakan, mereka akan memeriksa 2 teknisi yang berada di lokasi saat terjadi korsleting.

"Pasti kita periksa, tetap sesuai aturan diperiksa kenapa itu bisa terjadi dan pusat laboratorium forensik dan identifikasi juga sudah olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Yudhi.

(Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Bagus Santosa, Dani Prabowo, Sabrina Asril, Novianti Setuningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com