Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Periksa 2 Teknisi Terkait Korsleting di Ruang Baintelkam Mabes Polri

Kompas.com - 25/11/2022, 11:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Pelayanan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Kayanma Polri) Kombes Yudhi Sulistianto menyatakan, dua orang teknisi akan diperiksa terkait kejadian korsleting di ruang Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri, Jakarta, Kamis (24/11/2022) malam.

"Pasti kita periksa, tetap sesuai aturan diperiksa kenapa itu bisa terjadi dan pusat laboratorium forensik dan identifikasi juga sudah olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Yudhi Sulistianto Wahid di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Yudhi mengatakan, dua teknisi itu merupakan vendor dari Baintelkam Mabes Polri.

Baca juga: Polri: Tidak Ada Kebakaran di Ruang Baintelkam Mabes Polri, Hanya Korsleting

 

Adapun ruangan yang terjadi korsleting itu sedang dalam tahap pembongkaran.

Ia mengatakan, korlseting diduga terjadi saat para teknisi sedang memindahkan posisi baterai UPS server Baintelkam Polri.

Hal itu kemudian menimbulkan korsleting dan asap tebal seolah ada kebakaran. Padahal, kata dia, hanya korsleting biasa.

"Ya itulah mungkin (kesalahan), kita enggak tahu ya soalnya itu kejadian pada saat teknisi lagi memindahkan. Sehingga, ada korslet yang menimbulkan asap yang seolah-olah terjadi kebakaran," ujar Yudhi.

Ia memastikan bahwa saat ini situasi di lokasi sudah aman. Lokasi sekitar kejadian, lanjut dia, juga sudah bisa kembali dilakukan aktivitas.

“Aman, tidak ada apa-apa saat ini kita membersihkan puing-puing yang ada aja karena kemaren untuk antisipasi disiram kemudian dimatikan ini, kita mengadakan pembersihan supaya anggota bisa bekerja lagi khususnya di Divhum ya, karna itu berstatus di pintu keluar masuk divhum ya,” ungkap dia.

Baca juga: Ruang Badan Intel di Mabes Polri Sempat Kebakaran, Dipadamkan dengan APAR

Sebelumya diberitakan, Kombes Yudhi Sulistianto Wahid menegaskan bahwa pada Kamis (24/11/2022) malam memang sempat ada korsleting listrik di ruang Baintelkam Polri, tetapi bukan kebakaran.

Dia mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar jam 20.00 WIB malam.

Korsleting itu, lanjutnya, terjadi pada baterai UPS milik ruangan Baintelkam.

"Sekitar jam 8 malam jadi ada terjadi korsleting pada saat tukang menyemen baterai yang ada di Baintelkam lagi mau dibongkar," ucap Yudhi pada Kamis malam.

Baca juga: Korsleting Listrik Sering Jadi Penyebab Kebakaran di Jakarta, Ini Kata PLN


Ia juga memastikan tidak ada korban dalam kejadian itu.

Selain itu, sudah dipastikan tidak ada barang terbakar dari kejadian tersebut.

Dia mengatakan, setelah kejadian korslet itu, kemudian, ruangan tersebut sempat dipenuhi asap tebal.

Sehingga, petugas dari pemadam kebakaran (damkar) Jakarta Selatan ikut membantu proses mengeluarkan asap yang ada di dalam gedung.

"Asap dari konslet listrik, korslet baterai antara besi sama besi jadi pada saat itu sudah ditanggulangi pemadam dan teman-tema pemadam kebakaran datang, tidak ada api," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com