Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Diminta Ungkap Impor Pelarut Obat Sirup yang Picu Gagal Ginjal Akut Anak

Kompas.com - 23/11/2022, 14:20 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) diminta membongkar pelaku impor bahan baku pelarut obat sirup yang diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut pada anak.

Adapun pelarut itu adalah etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR Hinca Panjaitan dalam rapat kerja bersama Kejagung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

“Obat-obatan ini, bahan baku ini adalah impor dari luar negeri. Benteng negara ini jebol di sektor ini, yaitu pelarut itu, itu di sektor obat dan makanan,” ujar Hinca.

Baca juga: Polri Klarifikasi, Tidak Ada Pemeriksaan Kepala BPOM Dalam Kasus Gagal Ginjal

Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) perlu dipersiapkan jika nantinya mesti mengungkap perkara ini.

“Karena senyawa kimia yang ditemukan di dalam (obat sirup) belum ada aturan mainnya,” sebut dia.

“Sehingga dibutuhkan SDM yang betul-betul bisa menangkap kasus ini dengan baik untuk menjaga azas legalitasnya,” sambungnya.

Ia mendorong agar Kejagung tak hanya fokus untuk menangani pengedar obat sirup yang diduga tercemar EG dan DEG. Tetapi juga melakukan pengungkapan perkara secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.

“Kami ingin mengatakan, Kejagung terutama Jampidum Ditektorat Narkotika dan obat-obatan konsep pada azas legalitas ini untuk mengejar obat-obatan dari luar tadi, tidak semata-mata (mengungkap) pada pengedarnya,” imbuhnya.

Baca juga: Babak Baru Kasus Gagal Ginjal Akut: Orangtua Korban Menggugat, Bos CV Samudra Chemical Kabur

Diketahui saat ini ada 4 korporasi yang menjadi tersangka terkait kasus gagal ginjal akut.

Dua korporasi yakni PT Afi Farma Pharmaceutical Industries dan CV Samudera Chemical ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

Sedangkan PT Yarindo Farmatama, serta PT Universal Pharmaceutical Industries ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 16 November 2022, kasus gagal ginjal akut telah mencapai 199 anak, dengan total 324 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com