Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Nasdem soal AHY Sebut Ada yang Tak Ingin Koalisi Perubahan Terbentuk

Kompas.com - 22/11/2022, 19:45 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan pasti selalu ada risiko saat partai politik menjajaki koalisi untuk Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan untuk merespons kecurigaan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal ada pihak yang tak ingin Koalisi Perubahan terbentuk.

"Semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya. Tentu itu risiko yang harus dihadapi. Itu pilihan," ujar Willy saat ditemui di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022).

Willy mengatakan, apabila dalam hidup ini tidak ada yang dipertaruhkan, maka seseorang tidak akan pernah memenangkan sesuatu.

Kemudian, ia memilih untuk membiarkan saja pihak-pihak yang mau Koalisi Perubahan gagal terbentuk.

"Semua pilihan punya risiko. Dan semua risiko harus di-handle, harus dimitigasi. Ya apa sih yang enggak ada risiko? Tidur saja orang bisa mati kok," kata Willy.

Baca juga: AHY Sebut Ada yang Tak Inginkan Koalisi Demokrat-Nasdem-PKS Terbentuk

Meskipun demikian, Willy tidak merasa ada pihak yang mencoba menggagalkan deklarasi Koalisi Perubahan.

Menurutnya, sejauh ini penjajakan yang Nasdem lakukan dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baik-baik saja.

Bahkan, Nasdem juga berkomunikasi dengan partai politik lain dalam membentuk koalisi.

"Faktor yang menentukan itu adalah kita sendiri. Tangan, kaki, pikiran, dan hati kita yang kemudian kita satukan untuk bisa bersama-sama bergandengan tangan," kata Willy.

"Buktinya kami bisa deklarasi. Tergantung kita saja. Kita mau atau tidak," ujarnya lagi.

Baca juga: Untuk Hindari Konflik Kader Nasdem-Demokrat-PKS, Koalisi Perubahan Dinilai Mesti Segera Deklarasi

Sebelumnya, AHY mengatakan, saat ini Demokrat tengah berkomunikasi intens dengan Partai Nasdem dan PKS.

Diakuinya, memang ada rencana ketiga partai untuk berkoalisi. Tetapi, kata AHY, banyak sekali dinamika dalam prosesnya. Bahkan, ada yang tidak ingin koalisi ini terbentuk.

"Tentu kalau itu (koalisi Demokrat-Nasdem-PKS) terjadi mungkin dianggap sebagai sebuah peluang bagi kita untuk sukses sehingga banyak upaya agar itu tidak terjadi," ujar AHY.

Kendati demikian, AHY meminta kadernya tak khawatir. Ia juga mengajak jajaran Partai Demokrat untuk mengupayakan terwujudnya koalisi ketiga partai.

"Mudah-mudahan terbangun benar sebuah koalisi, sebuah poros perubahan. Dan benar-benar terbentuk pasangan yang bisa membawa perubahan, perbaikan tadi," kata AHY.

Baca juga: Soal Andi Arief dan Ahmad Ali, Demokrat: Maaf kalau Penonton Kecewa, Kami Baik-baik Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com