JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa tak ada keretakan hubungan antara partainya dengan Partai Nasdem.
Hal itu disampaikannya merespons sindir menyindir antara Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief dan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali.
“Komunikasi (Demokrat-Nasdem) selalu berjalan baik, jadi sebetulnya saling mengingatkan itu biasa,” ujar Riefky ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).
“Jadi sebetulnya ya, mohon maaf kalau ada penonton yang kecewa. Tetapi kami (Nasdem dan Demokrat) alhamdulilah baik-baik saja,” katanya lagi.
Baca juga: Demokrat Ingatkan Nasdem Disiplin di Koalisi Perubahan
Diketahui, Andi Arief sempat meminta Nasdem disiplin dalam penjajakan koalisi bersama Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Komentar itu disampaikan usai Ahmad Ali menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpotensi menjadi cawapres Anies.
Kemudian, Ahmad Ali mempertanyakan komentar Andi Arief tersebut.
Pasalnya, koalisi ketiga parpol belum terbentuk. Ia juga meminta agar Anies tidak diajak untuk membenci figur tertentu.
“Jadi hendaknya kemudian kita mengusung Anies itu dengan gagasannya. Jadi bukan ajak Anies untuk membenci orang lain. Janganlah," kata Ahmad Ali dihubungi Kompas.com, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Diminta Disiplin di Koalisi Perubahan, Nasdem: Memang Demokrat Sudah Berkoalisi dengan Kami?
Untuk diketahui, bangun koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS hingga kini belum terbentuk.
Salah satu hambatannya, belum ada kesepakatan nama figur cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Demokrat terus mendorong Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sedangkan PKS mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
Sementara Nasdem mengusulkan agar cawapres dipilih dari figur non parpol.
Baca juga: Anies Baswedan Makan Bersama Tim Kecil Demokrat, PKS, Nasdem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.