Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Sebut KPU Harus Serius Perhatikan Pertahanan Serangan Siber, Singgung "Penetration Test"

Kompas.com - 22/11/2022, 15:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menekankan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI harus memerhatikan betul kemampuan bertahan dari serangan siber jelang Pemilu 2024.

Terlebih, berdasarkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (PDP), kini KPU termasuk sebagai salah satu penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang memiliki tanggung jawab besar dalam pelindungan data pribadi.

"KPU perlu memerhatikan secara serius dan sungguh-sungguh daya tahan terhadap serangan siber di semua sistem elektroniknya," kata Johnny G Plate setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Kominfo dengan KPU RI pada Selasa (22/11/2022).

Menurut Plate, tangguh atau tidaknya sistem elektronik KPU jadi pertaruhan karena bakal menentukan legitimasi Pemilu 2024, terlepas dari segala kerja keras dan desain pemilu yang dikerjakan oleh KPU RI untuk menyukseskan Pemilu 2024.

Baca juga: Kembali Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat, Partai Republiku Indonesia Akan Gugat KPU Lagi ke Bawaslu

"Keberhasilan ini sangat menentukan legitimasi output pemilihan umum itu sendiri karena ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Johnny G Plate bahkan menyinggung jajarannya untuk memberikan bantuan kerja sama melakukan penetration test atau uji penetrasi terhadap sistem elektronik KPU RI.

Uji penetrasi merupakan sejenis simulasi serangan siber atau peretasan secara etik guna menguji ketangguhan sebuah sistem menghadapi peretasan atau pembobolan.

"(Untuk) menguji kemampuan daya tahan teknologi enkripsi di semua end point dan infrastruktur yang ada di KPU," kata Plate.

"Sehingga kita punya kekuatan yang memadai untuk menahan serangan-serangan siber yang berlangsung tiap saat saat ini dengan berbagai maksud dan tujuannya," ujar Sekretaris Jenderal Partai Nasdem itu.

Baca juga: KPU Hapus Syarat Batas Periode Jabatan Calon Anggota PPK dan PPS untuk Pemilu 2024

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui bahwa penguatan keamanan jaringan ini penting. Sebab, KPU menggunakan berbagai sistem informasi dalam pelbagai tahapan pemilu yang dilalui.

Ia memberi contoh, pada tahapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu, KPU menggunakan Sipol (Sistem Informasi Partai Politik).

Dalam waktu dekat akan ada rekrutmen penyelenggara pemilu, KPU menggunakan Siakba (Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc).

Ke depan, dalam pemutakhiran daftar pemilih, KPU akan mengoptimalkan Sidalih (Sistem Informasi Daftar Pemilih) dan juga Silon (Sistem Informasi Pencalonan) untuk pencalonan anggota DPD, DPR, hingga presiden.

KPU juga menyiapkan Silog (Sistem Informasi Logistik) sebagai instrumen tata kelola logistik mereka.

"Walaupun semua statusnya alat bantu, bukan penentu utama, namun demikian validitas data, kekuatan sistem jaringan, demikian juga konten menjadi sesuatu yang penting," kata Hasyim.

Baca juga: KPU Buka Rekrutmen PPK dan PPS Pemilu 2024, Ini Syaratnya

Halaman:


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com