JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum bisa memastikan gempa magnitudo 5,6 di Cianjur berasal dari aktivitas atau pergerakan sesar Cimandiri atau sesar Padalarang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya masih terus mendata kedua sesar tersebut dengan melakukan pengukuran.
"Jenisnya gempa bumi dangkal diduga akibat aktivitas Sesar Cimandiri atau Sesar Padalarang," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Terdampak Gempa Cianjur, Atap Kantor Damkar UPT Cipayung Depok Rusak
"Jadi kami belum dapat memastikan sesar yang mana karena masih membutuhkan beberapa data yang harus kami cek langsung di lapangan dengan pengukuran," kata Dwikorita lagi.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya tidak hanya mengarah pada satu data sesar untuk memastikan pusat gempa bumi.
"Bisa juga patahan yang lain, kita tidak mengarah pada satu (sesar). Jadi data kami kumpulkan di keduanya, tidak terfokus di satu (sesar) agar kita bisa memastikan patahan yang mana," ucap dia.
Baca juga: Cianjur Butuh Banyak Dokter Tulang usai Gempa Tewaskan 47 Orang dan Lukai 700 Warga
Sementara itu, kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, meliputi wilayah Cianjur V-VI MMI dan Garut dan Sukabumi IV – V MMI.
Lalu, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, serta Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, dan Depok II – III MMI.
"Ada kerusakan bangunan ruko serta tercatat terjadi longsor di wilayah Cianjur, akibat dari gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan nahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," beber dia.
Sebagai informasi, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Baca juga: Dampak Gempa Cianjur: 46 Warga Meninggal Dunia, Rumah hingga Fasilitas Kesehatan Dilaporkan Rusak
BMKG mencatat terjadi 25 gempa susulan pasca gempa dengan magnitudo (M) 5,6 Cianjur, Jawa Barat. Magnitudo gempa susulan terbesar 4 dan magnitudo terkecil 1,8.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya tambahan jumlah orang meninggal dunia. Jumlahnya kini bertambah menjadi 46 orang. Sebelumnya, korban meninggal dunia tercatat 17 orang.
Kemudian, sekitar 700 orang luka-luka. Luka korban gempa bumi didominasi oleh patah tulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.