Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gempa Cianjur, BMKG Minta Warga Periksa Bangunan Sebelum Masuk Rumah

Kompas.com - 21/11/2022, 16:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala BMKG Dwikoritas Karnawati mengimbau warga untuk mengecek bangunan tempat tinggal sebelum masuk ke dalamnya.

Hal itu menyusul gempa bermagnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan berarti, pastikan kerusakan atau retakan yang terjadi tidak membahayakan kestabilan bangunan sebelum ke dalam rumah," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Gempa Cianjur, Kampung Cugenang Terdampak Sangat Parah, Warga Rasakan Getaran Berulang Kali

Dia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang serta tidak terpengaruh atas isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

"Dan mohon menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa," pesan dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, setidaknya terdapat 25 gempa susulan usai gempa magnitudo 5,6 terjadi.

Sementara itu, kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli intensity, meliputi wilayah Cianjur V-VI MMI dan Garut dan Sukabumi IV – V MMI.

Baca juga: Gempa Cianjur Tewaskan 46 Orang, 700 Terluka, Bupati: Kami Butuh Tenaga Medis

Lalu, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, serta Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

"Ada kerusakan bangunan ruko serta tercatat terjadi longsor di wilayah Cianjur, akibat dari gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan nahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," beber dia.

Kemudian sejauh ini, terdapat 14 orang warga Cianjur meninggal dunia akibat gempa.

Kepala BNPB Suharyanto menambahkan, data orang meninggal ini bertambah dari yang sebelumnya diumumkan. Sebelumnya, tercatat 2 orang warga Cianjur yang meninggal dunia.

Baca juga: Riwayat Gempa Besar di Sesar Cimandiri dan Peringatan untuk Jalur Kereta Cepat

"Baru saja kami dapat informasi bahwa korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur sudah ada 14 orang meninggal dunia," kata Suharyanto di kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com