JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan agar strategi semua pihak dalam menghadapi ekonomi dunia yang tidak pasti harus tepat.
Salah satunya dengan mengambil kebijakan publik secara benar.
"Kalau ekonomi dunia gonjang ganjing hati-hati, landskap ekonomi global nanti juga akan berimbas ke kita. Oleh sebab itu, strateginya (kita) harus benar. Ini betul-betul harus hati-hati mengelola dalam posisi dunia global sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 yang digelar di Solo, sebgaimana disiarkan Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (21/11/2022).
"Hati-hati membuat kebijakan, begitu salah sedikit bisa berdarah-darah dan itu sudah ada contohnya. Saya kira saudara-saudara tahu. Di Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy, hasilnya bisa ke mana-mana. Inilah yang kita tidak mau," lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Ungkap 2 Sektor Prioritas untuk Dorong Pemulihan Ekonomi Global di Pertemuan APEC
Oleh karena itu, Jokowi kerap menekankan kepada para menterinya agar berhati-hati dalam membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini.
Menurut Kepala Negara, menteri sebaiknya tidak salah dalam memutuskan kebijakan.
Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Jokowi lantas menghubungkan hal itu dengan kebiasaannya yang sering mengunjungi pasar untuk cek harga.
Hal itu juga dilakukannya di Boyolali pada Senin pagi.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kelas Sosial-ekonomi Atas Cenderung Mantap dengan Pilihan 2024
"Saya cek harga-harga yang naik apa, harga yang stabil apa, supaya kita dapat feeling-nya. Jangan keliru kita membuat kebijakan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara menyinggung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pekan lalu.
Selain itu, saat ini Indonesia juga memegang keketuaan ASEAN.
Menurut dia, menyelenggarakan KTT maupun mendapat amanah Ketua ASEAN merupakan sebuah kepercayaan yang sulit didapatkan
Sehingga, kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia bisa dijadikan pelajaran.
"Apa yang ingin saya ingatkan, bahwa itu adalah sebuah keprcayaan yang tidak mudah kita peroleh. Kepercayaan," tutur Jokowi.
"Kenapa negara lain internasional, global, percaya kepada kita? Karena memang kita bisa dipercaya dan konkret riil menyajikan angka-angka. Ekonomi kita bagus di antara negara-negara G20 kita termasuk yang terbaik," lanjutnya.
Selain itu, saat Indonesia menyelenggarakan KTT G20 di Bali bertepatan dengan kondisi ekonomi Indonesia di kuartal ketiga berada di angka 5,72 persen.
Lalu konsumsi rumah tangga Indonesia di kuartal ketiga berada di angka 5,4 persen.
"Ekspor kita yang lain-lain yang namanya ekspor itu kesulitan, kita masih berada di angka di triwulan ketiga, ekspor kita masih tumbuh 21,6 persen," tutur Jokowi
"Inilah posisi kita sekarang ini. Jadi kita harus meningkatkan mempertahankan hal-hal, angka yang baik seperti yang tadi saya sampaikan, inflasi maupun growth pertumbuhan ekonomi kita harus kita jaga," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.