Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2022, 17:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo merespons keluhan korban Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang mengaku diintimidasi oleh polisi dan dihalang-halangi saat ingin pergi ke Jakarta.

Dedi menanyakan siapa yang oknum mengintimidasi para korban Tragedi Kanjuruhan itu.

"Siapa yang intimidasi?" ujar Dedi saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/11/2022).

Ia lantas meminta para korban Tragedi Kanjuruhan juga tidak berbicara hanya berdasarkan asumsi saja.

Baca juga: Komnas HAM Sayangkan Masih Ada Intimidasi ke Korban Tragedi Kanjuruhan

Namun, ia meminta kepada para korban untuk melaporkan kejadian intimidasi itu apabila punya bukti.

"Laporkan kalau ada bukti ke polres atau polda," kata Dedi.

Sebelumnya, pengacara korban tragedi Kanjuruhan Andi Irfan mengatakan, masih ada korban atau keluarga korban yang mendapatkan intimidasi dari pihak kepolisian.

Meskipun intimidasi tersebut tidak berupa kekerasan fisik, Andi mengatakan bahwa korban merasakan ketakutan atas upaya-upaya menghalang-halangi pelaporan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

"Misalnya, hari ini ketika teman-teman (korban) ada datang ke Jakarta, itu dapat imbauan dari kepolisian pada intinya meminta agar teman-teman tidak datang ke Jakarta," ujar Andi saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Datangi Bareskrim Polri, Mau Laporkan Irjen Nico Afinta

Andi mengatakan, meskipun bentuk imbauan, tetapi kepolisian melakukan hal tersebut berkali-kali sehingga korban merasa adanya tekanan atau intimidasi.

"Ketika imbauan secara intensif akan termaknai sebagai bentuk intimidasi," kata Andi.

Tindakan kepolisian itu juga, kata Andi, sempat membuat beberapa korban merasa takut untuk datang ke Jakarta untuk menagih janji penuntasan kasus Kanjuruhan.

Bahkan, menurutnya, beberapa sopir bus yang hendak disewa untuk berangkat ke Jakarta membatalkan karena takut akan imbauan dari kepolisian.

"Sejumlah sopir bus hampir membatalkan sewa bus kami, bentuk-bentuk (intimidasinya) begitu, menimbulkan rasa takut," ujar Andi.

Baca juga: Polisi Disebut Intimidasi Korban Kanjuruhan hingga Tolak Usut Laporan Baru

Tidak hanya itu, kepolisian juga disebut menolak sejumlah laporan baru terkait peristiwa Kanjuruhan dari para korban.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.

Tragedi itu, menelan banyak korban jiwa dan korban luka. Tercatat 135 orang meninggal dunia. Sementara, ratusan korban lainnya luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribune stadion.

Baca juga: Datangi Komnas HAM, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tagih Janji Jokowi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com