Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, ETM telah mengalokasikan dana sebesar 500 juta dolar AS dan akan menggerakan lebih dari 4 miliar dolar AS untuk mempensiunkan dua GW dari beberapa PLTU batubara.
“Dana yang telah dialokasikan tersebut akan mengurangi 50 juta ton karbondioksida (CO2) pada 2030 atau 160 juta ton pada 2040,” jelasnya.
Baca juga: Menteri ESDM: Indonesia Butuh Investasi Rp 750 Triliun Garap Pembangkit EBT 22 GW
Sebagai informasi, Kementerian ESDM telah menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI sebagai ETM Country Platform Manager untuk mengembangkan kerangka kerja pembiayaan dan investasi untuk program ETM.
SMI berkolaborasi dengan berbagai mitra institusi yang telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk secara bersama mendukung agenda pemerintah dalam mempercepat transisi energi yang adil dan terjangkau di Indonesia. Adapun mitra tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Mitra hibah, yakni Bloomberg Philanthropies & ClimateWorks Foundation’s Global Energy Transition Initiative, UK Mentari, dan Global Energy Alliance for People and Planet.
2. Mitra pembiayaan, yakni ADB, World Bank, Islamic Development Bank, Climate Investment Funds, HSBC, Standard Chartered, dan Japan Bank for International Cooperation.
3. Mitra pengetahuan dan teknis, yakni United States Agency for International Development, Global Green Growth Institute, Climate Policy Initiative, United Nations Development Programme, Rocky Mountain Institute, dan Climate Bonds Initiative.
4. Mitra investasi, yakni Indonesia Investment Authority.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.