Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mitigasi Dampak Perubahan Iklim, Kementerian ESDM Akselerasi Transisi Energi

Kompas.com - 16/11/2022, 13:30 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah konkret berupa transisi energi sebagai upaya mitigasi dampak perubahan iklim.

Ia menjelaskan, Indonesia sudah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) atau Nol Emisi Karbon pada 2060 atau lebih cepat. Hal ini sejalan dengan Paris Agreement tentang Mitigasi, Adaptasi dan Keuangan Perubahan Iklim yang disepakati secara global.

Untuk mencapai NZE pada 2060, kata Arifin, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membuat roadmap transisi energi hingga 2060 yang dibagi setiap lima tahun.

"Kami merencanakan per lima tahun. Mencanangkan target berapa juta ton emisi yang harus kami kurangi, dan hal apa saja yang harus dilakukan dalam kurun waktu lima tahun," imbuh Arifin seperti yang dikutip dari Ebtke.esdm.go.id, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Menteri ESDM Bakal Pensiunkan 33 PLTU untuk Kurangi Emisi Karbon

Pernyataan tersebut Arifin sampaikan pada acara Partnership in Climate Action di Nusa Dua Bali, Senin (14/11/2022).

Roadmap transisi energi tersebut, sambung Arifin, berisi dua program utama, yaitu supply dan demand.

Dari sisi supply, salah satu caranya adalah dengan mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan baku batubara (PLTU).

"Kami sedang melakukan kajian untuk mempensiunkan 33 unit PLTU," jelas Arifin.

Bangun pembangkit listrik 600 GW

Pada kesempatan tersebut, Arifin mengatakan, pihaknya akan membangun pembangkit listrik sebesar 600 gigaWatt (GW) hingga 2060, yang berbasis dari energi baru terbarukan (EBT).

Baca juga: Aturan Soal Energi Baru dan Terbarukan Masih Tahap Penyusunan

Ia tak menampik bahwa untuk mencapai hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Sebab, proses transisi energi memerlukan pendanaan yang sangat besar.

Selain itu, terbatasnya akses teknologi juga menjadi kendala dalam transisi energi.

"Karena itu, transisi energi perlu dukungan dan kolaborasi dari banyak pihak, karena tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah saja," tutur Arifin.

Untuk diketahui, dalam roadmap transisi energi, target pengurangan emisi hingga tahun 2025, yaitu sebesar 231,2 juta ton karbon dioksida (CO2).

Baca juga: Ada 17,5 Juta Mobil Penghasil Karbon Dioksida di Indonesia

Sementara itu, pemerintah menargetkan pengurangan emisi CO2 pada 2030 mencapai 327,9 juta ton CO2.

Menurut Arifin, sektor energi memiliki andil dalam menyumbang emisi karbon, yaitu mencapai 38 sampai 40 persen dari total keseluruhan emisi karbon secara nasional.

"Itu setara dengan lebih dari 450 juta CO2 per tahun," ucapnya.

Arifin menjelaskan, emisi karbon telah memberikan berbagai dampak negatif terhadap perubahan iklim, salah satunya menyebabkan kenaikan permukaan air laut.

Kenaikan permukaan air laut sebesar 1,2 centimeter (cm), kata dia, akan memberikan dampak kepada 65 persen populasi global yang tinggal di pesisir pantai.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com