Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Tepis Isu Transaksi Politik di Balik Penentuan Cawapres Anies

Kompas.com - 15/11/2022, 15:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menepis isu adanya transaksi politik antara Nasdem-Demokrat-PKS di balik penentuan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

"Sudah pasti enggak betul," ujar Ali saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Ali menekankan, Koalisi Perubahan yang sedang dibangun oleh Nasdem bersama Demokrat dan PKS akan berusaha keras menghindari transaksi politik yang dikhawatirkan oleh masyarakat.

Baca juga: Nasdem: Gibran Jadi Cawapres Anies, Kenapa Tidak?

Dia mengingatkan bahwa Nasdem sejak awal sudah berkomitmen untuk memegang teguh koalisi tanpa syarat hingga mengusung seorang calon tanpa mahar.

"Tapi kalau kemudian ada kekhawatiran para pengamat di luar, itu hal yang wajar-wajar saja. Karena memang selama ini dianggap salah satu problem partai politik itu transaksional. Itu kita menyadari itu," tutur dia.

"Jadi kita juga tidak minta untuk dipercayai 100 persen tentang itu. Kami juga berharap ada pengawasan dari pengamat, para civitas akademika, para teman-teman pegiat sosial untuk mengawasi Nasdem. Supaya ke depan insya Allah kita bisa betul-betul menjalankan mandat harapan masyarakat Indonesia," ujar Ali.

Maka dari itu, kata Ali, partai politik tidak boleh alergi jika dicurigai melakukan transaksi politik.

Sebab, kecurigaan masyarakat merupakan pengingat untuk partai supaya tidak terjebak transaksi politik atau oligarki dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Tapi sampai hari ini Nasdem sejak awal mengumumkan Mas Anies jadi capres dilandasi dengan pertimbangan yang rasional, obyektif, dan rekam jejak untuk kepentingan bangsa," kata dia.

Baca juga: Cawapres Anies Haruslah Orang Kuat Secara Elektoral, jika Ingin Menang

Sejauh ini, Koalisi Perubahan belum menemukan titik temu perihal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.

PKS mengajukan nama Ahmad Heryawan (Aher), Demokrat mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sedangkan Nasdem membebaskan Anies menentukan sosok cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com