JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai, bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan haruslah sosok yang dapat berkontribusi pada kemenangan pasangan calon.
Menurutnya, variabel ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih Boediono maupun Presiden Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden mereka sebagai petahana, tidak berlaku dalam pemilihan kali ini.
Anies, sebagaimana calon-calon presiden lain yang mungkin maju, bukanlah petahana.
Baca juga: Nasdem Tak Ingin Cawapres Anies Hanya Tukang Gunting Pita
"Pak JK (Jusuf Kalla) bisa jadi bukan cawapres keinginan utama Pak SBY, bukan yang utamanya juga bagi Pak Jokowi, tapi karena kebutuhan objektif, realitas politik dibutuhkan cawapres yang kuat secara elektoral, bisa kerja, bantu, dan lain-lain," jelas Hanta dikutip siaran YouTube Gaspol Kompas.com pada Kamis (10/11/2022).
Secara terang-terangan, Hanta menilai bahwa kursi RI 2 merupakan variabel kunci dalam menentukan kemenangan.
Ini lah yang membuat poros-poros koalisi yang sejauh ini muncul masih tarik-ulur soal sosok bakal cawapres yang akan diusung, tidak seperti sosok bakal capres.
Baca juga: Demokrat Samakan Anies-AHY-Aher dengan Soekarno-Hatta-Sjahrir
"Kita kan nunggu siapa lawan kita ke depan. Sama, seberang juga nunggu," ujar Hanta.
"Harus dituntaskan segera memang wapresnya. Wapresnya bukan sekadar fase kandidasi, tapi bisa menang," tegasnya.
Dalam deklarasi menjadikan Anies sebagai bakal capres, Ketum Nasdem Surya Paloh mengeklaim bahwa eks Gubernur DKI Jakarta tersebut bakal diberikan keleluasaan memilih calon pendampingnya.
Hingga saat ini, negosiasi dengan PKS dan Demokrat untuk membentuk Koalisi Perubahan, belum kunjung menemukan titik terang.
Nasdem berkilah bahwa hal ini tidak terlepas dari keinginan mereka agar calon wakil presiden tidak sekadar sosok pelengkap.
"Sejauh ini banyak sekali kita lihat, tukang gunting pita saja cawapresnya," kata Ketua DPP Nasdem, Willy Aditya, dikutip siaran YouTube Gaspol Kompas.com pada Kamis (10/11/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.