"Kita juga menjajaki peluang kerja sama konkret di Indo-Pasifik, termasuk kerja sama triangular Indonesia-Jepang-Pasifik," ungkap Presiden.
Dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden mendorong realisasi kerja sama transisi energi dan kemajuan perundingan Indonesia-EU CEPA.
Baca juga: Perkuat Aristektur Kesehatan Global, G20 Kumpulkan Dana Pandemi 1,4 Miliar Dollar AS
Selain itu, Presiden juga menyampaikan perhatiannya terhadap diskriminasi perdagangan atas produk-produk Indonesia dan mengajak Uni Eropa menjadi mitra perdamaian di Indo-Pasifik.
Setelahnya, Jokowi juga melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an.
Presiden menghargai kontribusi Turki pada Presidensi G20 Indonesia dan mengapresiasi peran Turki dalam menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiative.
"Harus segera cari solusi damai perang di Ukraina dan mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, termasuk pembukaan akses pasar bagi produk-produk pertanian dan kolaborasi antarindustri pertahanan Indonesia dan Turki," ucap Jokowi.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Dukungan Australia untuk G20 Indonesia
Terakhir, Kepala Negara melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Menurut Jokowi, dukungan Australia sangat penting bagi Presidensi G20 Indonesia sehingga KTT G20 harus menghasilkan outcome document yang bermanfaat.
Jokowi juga mendorong implementasi IA-CEPA dan investasi Australia dalam bidang infrastruktur serta transisi energi. "Ini akan perkuat kerja sama selama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, termasuk untuk isu Indo-Pasifik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.