Sadar akan krusialnya pengamanan G20, TNI AL bahkan telah menetapkan status belasan KRI-nya dengan posisi siap tempur.
14 KRI ini ditempatkan di sektor-sektor strategis dengan mengelilingi Pulau Dewata.
Baca juga: KTT G20 Dukung Pencapaian Target 3,6 Juta Wisman ke Indonesia
Setiap kapal perang yang dikerahkan tidak hanya diisi oleh para pengawak kapal, tetapi juga dihuni oleh personel pasukan elite TNI AL.
Mulai dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) hingga Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Dengan kata lain, kekuatan Satgas Laut mempunyai pola pengamanan berlapis yang mengelilingi Pulau Bali.
Markas Besar TNI juga membentuk Satgas VVIP yang mempunyai tugas untuk pengamanan ring 1 para kepala negara atau delegasi peserta G20.
Di dalam satgas ini, terdapat 400 personel pasukan elite yang tergabung dalam Satuan Tugas Pasukan Khusus (Satgaspassus) yang terhimpun dalam Komando Gabungan Terpadu Pengamanan Very Very Important Person (Kogabpadpam VVIP).
Baca juga: Digelar Besok, Ini 5 Manfaat G20 bagi Indonesia
400 personel pasukan khusus tersebut berasal dari prajurit elite dari matra darat, laut, dan udara.
“Di samping mengerahkan sebanyak 400-an personel, Satgaspassus juga mengerahkan alutsista berupa pesawat udara, helikopter jenis Bell dan Super Puma, kendaraan taktis bushmaster, atav full armor, invander EOD, trailer bomb dan beberapa unit sea reader serta jetski,” kata Kapuspen TNI, Laksma Kisdiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).
Secara keseluruhan, ada 18.030 prajurit dikerahkan untuk pengamanan KTT G20.
TNI mendominasi dengan lebih dari 14 ribu personel yang tergabung dalam Kogabpadpam VVIP.
Sisanya berasal dari kepolisian dan institusi lain, yakni 3.200 dari Polri dan 492 dari institusi lainnya.
Baca juga: Daftar Kepala Negara yang Hadir di KTT G20 dan Agendanya
Seluruh personel TNI dibagi dalam beberapa satuan tugas, termasuk didalamnya Satgaspassus Kogabpadpam VVIP yang mempunyai sejumlah tugas pokok.
Tugas pokok tersebut meliputi menyiapkan dan menyiagakan operasi khusus selama operasi pengamanan VVIP, dan melaksanakan koordinasi dengan instansi lain terkait penyiagaan operasi khusus dalam operasi pengamanan VVIP.
Selanjutnya, menyiapkan kekuatan untuk siap bergerak dalam segala situasi untuk mengamankan VVIP, menempatkan personel di tempat penginapan maupun di tempat kegiatan bagi VVIP selama operasi pengamanan.
Terakhir, melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi di wilayah kepada Pangkogabpadpam serta beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.
Baca juga: KTT G20: Presiden China Xi Jinping Tiba di Bali, Sambutan Sedikit Berbeda dari Delegasi Lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.