Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Curiga Ada yang Sengaja Tarik-tarik Jokowi buat Ikut Campur soal Capres

Kompas.com - 10/11/2022, 08:59 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya curiga ada yang sengaja menarik-narik Presiden Joko Widodo untuk ikut campur dalam urusan pencalonan presiden 2024. Dugaan ini muncul karena belakangan Jokowi aktif bicara soal sinyal dukungan ke kandidat capres.

"Jangan-jangan saya kok menduga-duga ini ada yang bermain. Kalau bahasa Medan-nya itu, indak ado angin indak ado hujan tapi kelambu goyang-goyang. Kenapa rupanya?" kata Willy dalam wawancara khusus di program Gaspol! Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

Menurut Willy, tidak seharusnya presiden dilibatkan terlalu jauh dalam urusan pencalonan presiden.

Baca juga: Jokowi Diminta Legawa, Serahkan Urusan Capres ke Elite Partai Politik

Jokowi memang punya hak untuk mendukung kandidat tertentu. Namun, mestinya, ihwal pencapresan menjadi kewenangan partai.

"Nggak boleh kita geret-geret Pak Jokowi pada konteks itu. Bahwasanya ada dialog, diskusi itu boleh aja, tapi kan kemudian pemegang tiketnya partai," ucap Willy.

Willy pun menyayangkan Jokowi sempat dihadap-hadapkan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri karena diisukan beda pilihan capres.

Belakangan, orang nomor satu di RI itu disebut renggang dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh lagi-lagi karena urusan pencapresan.

"Bahkan yang paling sedih itu dipertentangkan Pak Jokowi dan Bu Mega. Pak jokowi dipertentangkan dengan Bang Surya. Jangan," kata Willy.

Willy mengatakan, wajar jika sekali dua kali Jokowi melempar sinyal dukungan politiknya. Namun, kompetisi pilpres tetap harus berjalan dengan adil.

"Pak Jokowi itu negarawan, kalau dia punya selera itu wajar saja, tapi bukan kemudian, Pak Jokowi tentu ingin negara bangsa ini berkompetisi, anak-anak bangsa ini berkompetisi dengan fair, jangan kemudian dia dijadikan beban," kata anggota Komisi XI DPR RI itu.

Sebelumnya, Jokowi melempar sinyal dukungan untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju capres. Menurut Jokowi, ada kemungkinan Prabowo bakal memenangkan pilpres mendatang.

"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang. Kemudian, ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang. Kemudian, dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo," kata Jokowi dalam sambutannya di acara HUT Partai Perindo di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (7/11/2022).

"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," lanjutnya.

Baca juga: Nasdem Yakin Jokowi Juga Dukung Anies Jadi Presiden 2024, Bukan Cuma Prabowo

Pernyataan Jokowi ini berujung gaduh. Mantan Wali Kota Solo itu dikritik oleh sejumlah elite partai politik.

Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mengingatkan agar Jokowi tak terlibat dalam politik praktis seperti urusan pilpres mendatang.

"Presiden RI kan tidak boleh terlibat di dalam kontestasi pemilu," kata Basarah ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/11/2022).

Senada, Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat Hinca Panjaitan juga menyatakan bahwa Jokowi terlalu jauh bicara soal pencapresan. Menurutnya, ada banyak persoalan bangsa yang harus dipikirkan Jokowi, seperti urusan politik hingga pandemi Covid-19.

"Saya kira Presiden tidak mesti terlalu jauh ikut meramaikan bursa pencapresan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com